Minggu, 23 Oktober 2011

Remaja Gaul Tapi Syar’i

KUPER (KUrang PERgaulan) ? Jangan dong! Karena orang kuper tidak bisa menikmati indahnya masa remaja, iya nggak? Kalau kamu kuper berarti kamu telah menafsirkan sifat dasar manusia sebagai makhluk sosial, makhluk yang membutuhkan makhluk lainnya. Hidup ini tidak bisa kamu jalani kalau hanya kamu tanggung sendiri.

            Kamu punya teman yang kuper?
            Orang kuper itu cenderung introvet alias tertutup kepribadiannya. Orang lain pada ngumpul-ngumpul, eh dia malah ‘ngejegrok’ atau diam menyendiri. Kebanyakan orang ngomong ‘perkembangan globalisasi’, ”Ekspor V.S Impor” dengan segala akibatnya, dia nggak nyambung. Orang-orang pada ngomongin teknologi modern, eh tulalit! Orang kayak gini sebaiknya disuruh aja hidup di zaman batu.

            Kita dilarang keras menjadi loyo dan tidak cerdas. Kerjanya Cuma duduk, diam, dengerin, dan parahnya lagi sekali ngomong eh...pinjam duit, wah kacau dunia, kayak para pejabat. Kalau kamu nggak mau jadi remaja kuper, jadilah anak gaul! Gaul dalam arti positif. Yaitu cerdas dan berwawasan luas tentang kehidupan. Yang dimaksud anak gaul yang cerdas itu gimana sih? Ya itu bergaul yang tidak bertentangan dengan Islam, tidak narkoba, tidak free seks, tidak buka aurat dan lain-lain. Jadi anak gaul boleh, asal jangan norak bin kampungan. 

            Menjadi anak gaul yang cerdas itu adalah kebutuhan tiap orang untuk senantiasa bergaul dengan manusia lain. Apalagi kamu, remaja yang senang-senangnya mencari teman. Tapi masalahnya, kamu kadang-kadang tidak tahu bagaimana cara memilih teman dan berteman menurut aturan islam.

Saling Mengenal itu Perlu.
            Tidak ada seorang manusia pun di dunia ini yang bisa hidup sendiri. Semua membutuhkan teman untuk kebutuhan hidupnya. Maka, Allah memerintahkan manusia untuk saling mengenal dan memahami. Apalagi, mengingat bahwa kita diciptakan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa, yang masing-masing adat kebiasaannya berbeda-beda. Diantara adat dan kebiasaan yang berbeda-beda itulah bisa terjadi hubungan yang saling melengkapi. Bahkan Al-Qur’an pun secara jelas menggambarkan :

Manusia diciptakan berbagai bangsa untuk saling kenal

 Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. “ (Al-Hujurat 49:13)