Senin, 24 Desember 2012

Menyambut Temilnas XII Solo


Sesuai dengan keputusan Musyawarah Nasional FoSSEI di UPI bulan Juli lalu, menetapkan bahwa KEI UNS dan FoSEI UMS sebagai tuan rumah Temu Ilmiah Nasional ke XII. Rangkaian dari agenda tahunan FoSSEI yang ke XII ini, akan diselenggarakan di kota Solo.
TEMILNAS XII ini, mengangkat tema ‘Menggagas Keuangan Publik Islam Di Era Kontemporer’. Hal ini sebagai respon dari maraknya tindak korupsi yang dilakukan para pejabat khususnya di Indonesia, yang mayoritas beragama Islam. Serta tidak diadopsinya sistem keuangan Islam dalam ketatanegaraan juga menjadi salah satu point penting mengapa TEMILNAS XII ini menjadikan keuangan publik Islam sebagai dasar tema.
Berbagai acara sudah dipersiapkan oleh pihak panitia. Antara lain, seminar internasional, lomba karya tulis ekonomi Islam, olimpiade ekonomi Islam, business plan, tabligh akbar, talkshow, sarasehan FoSSEI, AMT (Achievment Motivation Training), dan juga fieldtrip ke beberapa objek budaya maupun wisata di kota Solo. Berbeda dengan agenda Temilnas sebelumnya, di TEMILNAS XII ini, menghadirkan kompetisi business plan, yang merupakan ajang dan sarana bagi mahasiswa untuk menyalurkan aspirasi untuk ikut serta berkontribusi dalam bisnis yang melandaskan prinsip-prinsip syariah yang dapat diaplikasikan untuk kesejahteraan masyarakat umum. Kompetisi business plan ini mengambil tema: “Memasyarakatkan Ekonomi Islam dalam Membangun Bisnis Masyarakat”.
Penyebaran proposal yang tidak sesuai dengan jadwal yang disepakati saat MUNAS UPI kemaren, menjadi koreksi tersendiri bagi panitia. Anam Lutfi, selaku ketua panitia mengungkapkan. “Kami meminta maaf atas beberapa hal yang tidak sesuai dengan penjadwalan awal, karena persiapan yang kami butuhkan lebih ekstra untuk mengkonsep kegiatan temilnas ini agar bisa berkesan dan memberikan sumbangsih yang proaktif untuk ekonomi Islam. Sekali lagi kami mohon maaf kepada keluarga besar FoSSEI di seluruh Indonesia, afwan jiddan.”
Proposal TEMILNAS XII sudah mulai dikirim ke masing-masing email KSEI per tanggal 8 November 2012. Proposal dikirim ke alamat KSEI sesuai database FoSSEI Nasional. Namun, hal tersebut mengalami kendala sebab beberapa KSEI masih belum bisa dihubungi. Proposal TEMILNAS XII Solo juga dapat diunduh di www.temilnassolo.com. Perkembangan persiapan temilnas juga dapat diikuti melalui grup di Facebook “Temilnas XII Solo” dan juga akun twitter @temilnassolo. (Diah)
For More Further Information, Go to http://www.temilnassolo.com/

Kamis, 15 November 2012

Program Beasiswa DataPrint

Bagi Pelajar dan mahasiswa, daftarkan diri kamu segera diprogram beasiswa DataPrint.
Sebanyak 700 orang yang terpilih akan mendapatkan beasiswa dengan hadiah total jutaan rupiah.





Partisipasi DataPrint dalam memajukan dunia pendidikan Indonesia tidak henti-hentinya. Di tahun 2009, DataPrint pernah mengadakan program DataPrint Academy yang memberikan kesempatan kepada 30 orang pelajar SMA dari seluruh Indonesia untuk mengikuti workshop selama lima hari di bidang kreatifitas dan entrepreneurship. Kemudian di tahun 2011, sebanyak 700 orang pelajar dan mahasiswa telah menerima beasiswa pendidikan dengan total ratusan juta rupiah. Para penerima beasiswa berasal dari Pekanbaru, Bandung, Jakarta, Ponorogo, Kendari, Martapura, Dumai, Malang, dan lain-lain.
Tahun ini, DataPrint kembali membuka program beasiswa bagi 700 orang pelajar dan mahasiswa. Program beasiswa dibagi dalam dua periode. Tidak ada sistem kuota berdasarkan daerah dan atau sekolah/perguruan tinggi. Hal ini bertujuan agar beasiswa dapat diterima secara merata bagi seluruh pengguna DataPrint.  Beasiswa terbagi dalam tiga nominal yaitu Rp 250 ribu, Rp 500 ribu dan Rp 1 juta. Dana beasiswa akan diberikan satu kali bagi peserta yang lolos penilaian. Aspek penilaian berdasarkan dari essay, prestasi dan keaktifan peserta.
Beasiswa yang dibagikan diharapkan dapat meringankan biaya pendidikan sekaligus mendorong penerima beasiswa untuk lebih berprestasi. Jadi, segera daftarkan diri kamu di sini!

Senin, 10 September 2012

Kepepet Vs Iming-Iming
The Power of Kepepet

Kepepet Vs Iming-Iming
Ada 2 sebab yg membuat orang tak tergerak untuk berubah. Yang pertama adalah
impiannya kurang kuat, yang kedua tidak kepepet. Dua hal tersebut yang seringkali
disebut orang sebagai motivasi.

Kesalahan fatal yang timbul oleh sebagian besar motivator ataupun trainer motivasi
lainnya adalah hanya menggunakan impian sebagai 'iming-iming' untuk
menggerakkan audiens.

"Apa Impian anda? Siapa yang impiannya punya mobil mewah? Rumah mewah? atau
bahkan kapal pesiar?" Memang, saat di ruang seminar, mereka sangat terbawa dan
termotivasi oleh sang motivator. Tapi masalahnya, sepulang dari seminar, mereka
dihantam kemalasan, mungkin juga halangan-halangan bahkan seringkali oleh orang-
orang yang mereka sayangi. Apa jadinya? Mereka tetap diam ditempat.

Contoh yang kedua, ada seorang salesman yang bekerja di suatu perusahaan. Seperti
perusahaan lainnya, mereka menerapkan sistem bonus.

"Jika anda mencapai target yang telah ditentukan, maka anda akan mendapat bonus
jalan-jalan keluar negeri!" kata managernya.

"Gimana, semangat?" lanjut manager berinteraksi.

"Semagaat..ngat..ngat!" sambut salesman, sambil mengepalkan tangannya seolah siap
tempur. Bulan demi bulan pun berlalu tanpa pencapaian target. Kemudian si manager
bertanya,

"Apa bonus yang aku tawarkan kurang besar?".

"Enggak kok Pak, cukup besar, mudah-mudahan bulan depan tercapai Pak". Setelah 3
bulan masa 'iming-iming' tak berhasil, si manager mulai mengubah strategi. Dia
berteriak agak menekan di dalam meetingnya,

"Pokoknya, jika anda tidak bisa mencapai target penjualan yang sudah saya tetapkan,
anda saya PECAT!". Nah, keluarlah keringat dingin si salesman. Sekeluar dari
ruangan dia langsung menyambangi calon-calon customernya, kerjanyapun semakin
giat. Malas, malu, nggak pe-denya hilang seketika. Kok bisa? Karena KePePet! Yang
dia pikirkan, jika dia tidak dapat memenuhi target, dia akan dipecat. Jika dipecat,
penghasilannya akan nol.

"Trus anak istriku makan apa?" pikirnya. Anehnya, target penjualan yang selama ini
tidak pernah tercapai, bisa juga terlampaui.

Itulah yang disebut The Power of Kepepet. 97% orang termotivasi karena Kepepet,
bukan karena iming-iming. Maka dari itu ada pepatah mengatakan bahwa "Kondisi
Kepepet adalah motivasi terbesar di dunia!". Banyak perusahaan mengkampanyekan
Visi besarnya kepada seluruh karyawannya. Apa jawab mereka? "Emang gua
pikirin!". Bukannya salah karyawan yang tidak peduli terhadap visi perusahaan, tapi
karena visi itu tak terlihat oleh karyawan. Mereka lebih termotivasi oleh sesuatu yang
berupa ancaman, baik situasi dimasa mendatang ataupun berupa punishment.


John P. Kotter (Harvard Business Review) mengemukakan " Establishing Sense of
Urgentcy" adalah langkah pertama untuk menggerakkan perubahan dalam suatu
organisasi. Dengan melihat ancaman-ancaman terhadap kompetisi dan krisis,
membuat mereka tergerak, sebelum mengkomunikasikan "VISI". "Jika rasa sakit
terhadap kondisi sekarang tidak kuat, orang tak akan beranjak untuk berubah"

Jadi analisa kembali kehidupan Anda sekarang ini. Jika Anda tidak mengubahnya,
rasa sakit atau kerugian apa yang akan Anda dapatkan dimasa mendatang. Saran saya,
jika Anda berada di zona yang sangat nyaman untuk tidak berubah (tidak melihat
ancaman), ciptakan sedikit trigger (challenge) misalnya berupa penambahan investasi
rumah. Jangan beli rumah yang sesuai dengan kemampuan bayar Anda, tapi 'sedikit
lebih' dari kemampuan Anda sekarang. Nah, dengan begitu Anda mau nggak mau
dipaksa untuk mencari penghasilan tambahan atau mengurangi porsi pengeluaran
yang tidak penting. Langkah kedua baru pikirkan nilai investasi itu 5 sampai 10 tahun
mendatang, mungkin bisa sebagai solusi pembiayaan uang sekolah anak Anda kelak.
Dengan meletakkan porsi dan posisi The Power of Kepepet dan Iming-iming secara
tepat, InsyaAllah kita akan selalu termotivasi. FIGHT!


Sumber : Jaya Setiabudi,
Pendiri Entrepreneur Association Coach Entrepreneur Camp

Minggu, 08 April 2012

Strategi Pengembangan dan Promosi Wisata Sulawesi Selatan


"Indahnya Pariwisata Sulawesi Selatan . . ."

Datang, Lihat dan Buktikan Sendiri...

Provinsi Sulawesi Selatan merupakan sebuah provinsi yang memiliki potensi pariwisata yang tidak kalah menarik dengan pariwisata yang ada di provinsi-provinsi lainnya di nusantara dikarenakan daya tarik pesona pariwisata Sulawesi Selatan yang beraneka ragam dan tersebar di berbagai kabupaten/kota. Seperti wisata alam/naturewisata kebudayaaanwisata sejarah, wisata gunung, museum, pesona bahari (marine tourism) dan kuliner.

Ditambah dengan posisi Provinsi Sulawesi Selatan yang strategis, membuat Kota Makassar sebagai ibu kota provinsi menjadi pintu destinasi bagi kota-kota di Indonesia belahan timur. Hal ini sangat mendukung Provinsi Sulawesi Selatan untuk mempromosikan pariwisatanya dan mengarahkan para tamu (visitor) untuk melirik potensi wisata tersebut.
Hampir dua tahun saya tinggal menetap di Provinsi Sulawesi Selatan sebagai seorang mahasiswi yang berjuang menuntut ilmu di sebuah Universitas di Ibu Kota Makassar. Meski sebenarnya Sulawesi Selatan merupakan tempat di mana saya lahir ke dunia, namun beberapa hari setelah saya lahir, saya dibawa serta oleh orang tua pergi merantau ke Sulawesi Tengah meninggalkan Kabupaten Sidendreng Rappang yang merupakan kampung halaman.

Selanjutnya saya tumbuh besar di Sulawesi Tengah dan menuntut ilmu hingga jenjang sekolah menengah pertama dan perjalanan menuntut ilmu selanjutnya, saya mohon pamit kepada orang tua tuk melanjutkan pendidikan di sebuah sekolah menengah atas milik mantan Kepala Negara Indonesia yang sekarang tinggal di Negara Jerman. Berbekal beasiswa yang diprogramkan Prof. BJ Habibi, maka saya memberanikan diri merantau ke Provinsi Gorontalo.

Dan jujur selama itu pengetahuan saya tentang pariwisata yang ada di daerah Sulawesi Selatan sangatlah kurang. Selain dari makanan khas dan budaya-budaya Sulawesi Selatan yang telah diajarkan orang tua kepada saya, selebihnya saya belum tahu apa-apa lagi. Tempat Pariwisata yang saya ketahui melalui media pada saat itu hanyalah Pantai Losari & Trans Studio Makassar.


Namun selama hampir dua tahun saya tinggal menetap di Provinsi Sulawesi Selatan sebagai seorang mahasiswi yang berjuang menuntut ilmu di sebuah Universitas di Kabupaten Gowa, Makassar. Pengetahuan tentang kawasan pariwisata di Sulawesi Selatan mulai bertambah dan tidak lagi sedikit. Banyak kegiatan kemahasiswaan yang telah saya ikuti atau sekedar kumpul-kumpul bersama teman-teman ke daerah-daerah luar biasa di wilayah Sulawesi Selatan. Mengapa saya katakan luar biasa? Karena sebagian besar daerah yang telah dikunjungi tersebut, telah berhasil menarik perhatian saya dengan keindahan wisata alamnya yang sangat memukau. Tempat wisata alam pertama yang saya kunjungi dan berhasil memukau mata saya dengan keindahannya adalah PULAU SAMALONA.

Pulau Samalona

Samalona adalah sebuah pulau kecil berpasir putih di Selat Makassar, tepatnya di sebelah barat daya pantai barat Sulawesi Selatan. Posisi lebih tepatnya berada di sebelah barat kecamatan Wajo, Makassar. Berjarak sekitar 2 km dan bisa dilihat dengan jelas dari kecamatan tersebut.

            Untuk menuju pulau ini bisa menggunakan perahu nelayan (perahu dengan mesin tempel) dan memerlukan waktu tempuh tidak lebih dari 0,5 jam. Di pulau ini berdiri sebuah mercu suar yang digunakan sebagai tanda batas daratan bagi kapal-kapal berbadan besar.