Rabu, 27 Januari 2016

MENGAPA KITA SERING "CAPEK" DI DUNIA INI?

MENGAPA KITA SERING "CAPEK" DI DUNIA INI?

Beginilah al-Qur’an bertutur, membuat sebuah panduan yang berharga untuk setiap muslim, bahwa apa yang kita tuju menentukan cara kita untuk sampai kepadanya......

(1). URUSAN Berdzikir (Sholat), perintahnya adalah “Berlarilah!”

“Wahai orang yang beriman, apabila kalian diseru untuk menunaikan sholat Jum’at, maka BERLARILAH kalian MENGINGAT Allah dan tinggalkanlah jual beli.” (QS. Al-Jum’ah : 9)

(2). URUSAN Melakukan Kebaikan, perintahnya adalah “Berlombalah!”

“Maka BERLOMBA-LOMBALAH dalam berbuat KEBAIKAN.” (QS. Al-Baqarah : 148)

(3). URUSAN Meraih Ampunan, perintahnya adalah “Bersegeralah!”

“Dan BERSEGERALAH kamu menuju AMPUNAN dari Tuhanmu dan menuju SURGA…” (QS. Ali Imron : 133)

(4). URUSAN Menuju Allah, perintahnya adalah “Berlarilah dengan cepat!”

“Maka BERLARILAH kembali ta’at kepada ALLAH.” (QS. Adz-Dzaariyat : 50)

(5). TAPI... URUSAN Menjemput Rizki (Duniawi), perintahnya HANYALAH “Berjalanlah!”

“Dialah yang menjadikan bumi mudah bagimu, maka BERJALANLAH di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari RIZKI-Nya.” (QS. Al-Mulk : 15)

Semestinya kita memahami, kapan kita perlu BERLARI, atau menambah kecepatan lari kita, atau bahkan CUKUP BERJALAN saja.

Jangan-jangan, selama ini kita merasa lelah, karena MALAH berlari mengejar dunia yang seharusnya CUKUP DENGAN BERJALAN..




Silahkan KLIK&SHARE jika dirasa bermanfaat.....

#LoveIslam

Sabtu, 23 Januari 2016

Ukhty...Mau sampe kapan nunggu akhi yg sempurna ?

Ukhty...
Mau sampe kapan nunggu akhi yg sempurna ?
"Engga sempurna juga sih... aku mah cuma nunggu yg biasa aja, ga neko2"
"Punya mobil biasa, jabatan biasa aja minimal dokter, lulusan minimal setara S1 di kampus yg biasa aja minimal UI, gaji biasa aja minimal 10juta perbulan lah, tampang biasa aja 11 12 sama Fedi Nuril lah ya, udah punya rumah sendiri yg biasa aja, agamanya kudu luar biasa rajin shalat jamaah ke masjid, ikut kajian rutin. Udah gitu aja"
Whaaaat ??? Biasa aja ???
Emang sih standard setiap orang beda2.
Tapi paling engga bisa bedain dong kenapa sampe sekarang masih belom dapet jodohnya juga ???
Bisa jadi... karna terlalu banyak menuntut akan kriteria calon suami tanpa memperhatikan kepantasan diri sendiri.
Setiap orang berhak punya kriteria dalam memilih pasangan.
Tapi kalo udah ada yg mau ngelamar ditolak terus karna perkara dunianya yg serba pas pasan.
Yaaaa jelas salah.
Coba renungkan lagi. Nikah itu tujuannya mau kemana ?
Kalo cuma cari yg destinasinya dunia aja mah banyaaak. Gampang dapetinnya.
Tapi sayangnya kita hidup di dunia cuma sementara aja ukh.
Destinasi kita kampung akhirat.
Jadi... kalo ada ikhwan yg melamar tapi dunianya serba pas pasan. Jangan langsung ditolak dulu.
Siapa tau dia punya bekal ke kampung akhirat yg lebih menjanjikan 
Pantaskan diri sebelum memilih :)
Silahkan KLIK & SHARE jika dirasa bermanfaat.....
#LoveIslam

Jumat, 22 Januari 2016

KITA BUKAN SIAPA-SIAPA

KITA BUKAN SIAPA-SIAPA

Bismillaah....

"Berapa banyak orang yang kusut dan berdebu, memakai pakaian yang lusuh yang tidak mengundang perhatian, namun sekiranya dia bersumpah atas nama Allah, niscaya Allah akan mengabulkannya" (HR. Tirmidzi)

Sahabat…
Tak dipungkiri bahwa seiring dengan berjalannya waktu, paradigma manusia tentang nilai-nilai kehidupanpun juga terus berubah.

Hari ini… Orang baik selalu diidentikkan dengan derma yang dilakukan dengan terang-terangan.

Kesuksesan selalu diukur dengan popularitas.
Kata sukses seolah hanya pantas disematkan pada mereka berulang-ulang kali muncul di tv karena telah melakukan ini dan itu.

Kemasyhuran itupun lantas melahirkan sifat angkuh, bangga diri, merasa bahwa diri telah berbuat banyak dan lebih dari orang lain.

Padahal...siapapun kita, sejujurnya kita bukan siapa-siapa. Apalagi bila kita melihat kenyataan hidup yang ada. Dimana ada berjuta-juta orang baik yang sebelumnya tidak kita kenal, atau mungkin tidak akan pernah kita kenal selamanya telah pergi membawa beragam amal sholeh tanpa seorangpun yang mengenal mereka. Karena memang mereka memilih untuk tidak dikenal.

Di antara mereka ada yang jauh lebih baik dari kita, lebih terhormat, lebih banyak kebajikannnya, lebih luas ilmunya dan juga lebih khusyuk penghambaan serta pengharapannya kepada Allah azza wa jalla.

Mereka selalu dipojokkan penduduk bumi, namun mereka mulia disisi penduduk langit. Meraka mencintai pilihan hidup itu. Sebuah pilihan hidup yang juga dicintai Allah dan rasul-Nya. Rasulullah shallahu alaihi wasallam bersabda:

”Sesungguhnya Allah menyukai orang yang sembunyi-sembunyi, miskin, bertaqwa lagi suka berbuat kebajikan"

Begitulah...
Jika mereka tidak ada, mereka tidak dicari orang. Dan apabila mereka ada mereka tidak dikenali orang. Sebuah pilihan hidup yang sulit ditengah ramainya manusia yang mengejar ke aku annya dengan beragam cara”.

Makna hidup yang mulia ini juga pernah di ajarkan oleh Imam As-Syafi’i rahimahullah dalam ucapannya yang masyhur,

”Aku ingin sekali manusia mengetahui ilmu ini, dan tidak menisbahkannya kepadaku untuk selama-lamanya. Agar aku diberi pahala karenanya dan mereka tidak memujiku”.

Kita perlu memahami dan memaknai lebih dalam tentang arti pentingnya prinsip hidup diatas, agar kita selalu bersungguh-sungguh dalam menata diri dan meningkatkan kebajikan.
Tidak merasa cukup, merasa lebih baik dari orang lain.
Dan agar kita berhenti untuk mengukur kebaikan dengan kacamata diri sendiri"
Sebab esok di pengadilan Allah barulah kita akan tahu, apakah kita benar-benar baik atau tidak.

Semoga bermanfaat...

Kamis, 21 Januari 2016

Menilai orang lain tergantung kepada kejernihan pikiran kita

Bismillahirrahmanirrahim..
Assalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarokatuhu..

Alkisah...
Sepasang suami istri yang masih muda menempati rumah di sebuah komplek perumahan.
Suatu pagi, sewaktu sarapan, si istri melalui jendela kaca. Ia melihat tetangganya sedang menjemur kain.

"Cuciannya kelihatan kurang bersih ya", kata sang istri.
"Sepertinya dia tidak tahu cara mencuci pakaian dengan benar, Mungkin dia perlu sabun cuci yang lebih bagus."
Suaminya menoleh, tetapi hanya diam dan tidak memberi komentar apapun.

Sejak hari itu setiap tetangganya menjemur pakaian, selalu saja sang istri memberikan komentar yang sama tentang kurang bersihnya si tetangga mencuci pakaiannya.
Seminggu berlalu, sang istri heran melihat pakaian-pakaian yang dijemur tetangganya terlihat cemerlang dan bersih, dan dia berseru kepada suaminya:
"Lihat, sepertinya dia telah belajar bagaimana mencuci dengan benar. Siapa ya kira-kira yang sudah mengajarinya? "

Sang suami berkata, "Ma, papa bangun lebih pagi hari ini dan membersihkan jendela kaca kita."
Dan begitulah kehidupan.
Apa yang kita lihat pada saat menilai orang lain tergantung kepada kejernihan pikiran (jendela) lewat mana kita memandangnya..

Jika HATI kita bersih, maka bersih pula PIKIRAN kita.
Jika PIKIRAN kita bersih, maka bersih pula PERKATAAN kita.
Jika PERKATAAN kita bersih (baik), maka bersih (baik) pula PERBUATAN kita.

Hati, pikiran, perkataan dan perbuatan kita mencerminkan hidup kita.
Maka dari itu, jaga hati, pikiran, perkataan dan perbuatan kita.
صباحكم سعيد وجمعة مباركة إن شاء الله

InsyaAllah Bermanfaat, Aamiin ya Rabbal'alamiin...

Selasa, 19 Januari 2016

Bila Shalat Terasa Berat

BILA SHALAT TERASA BERAT…
.
“Bila shalat terasa berat bagimu, maka ketahuilah bahwa di dalam hatimu ada kemunafikan. Karena

merasa malas untuk menunaikan sholat merupakan sikap orang-orang munafik yang Allah kabarkan

dalam firman-Nya:
.
وإذا قاموا إلى الصلاة قاموا كسالى
.
“…Dan apabila mereka berdiri untuk salat mereka berdiri dengan malas… “ (QS. An Nisa ‘: 142)
.
Namun bila engkau merasa bahwa sholat begitu ringan, hatimupun gembira karenanya maka itu

merupakan tanda bahwa imanmu kokoh”
(Ibnu Utsaimin dalam syarah Shohih Muslim)
.
Catatan:
Sejenak mari kita bertanya pada diri masing-masing, bagaimanakah kedudukan sholat di hati kita..?
.
Apakah kita termasuk orang yang semangat dalam melaksanakan sholat ataukah sebaliknya.? .
Jawaban terhadap dua pertanyaan diatas akan menjadi penentu apakah kita termasuk orang yang

beriman ataukah orang yang munafik.?
.
Sebagai seorang muslim sudah seharusnya kita memberi perhatian yang lebih terhadap sholat, yang

merupakan tiang agama dan sekaligus sebagai penentu baik buruknya amalan kita. Menjaga sholat

berarti menjaga agama.
.
Dalam risalah Ta’dzim As-Shalah (hal:6) Prof. Dr. Abdurrazzak bin Abdul Muhsin Al-Abbad

mengatakan:
“Agama seorang muslim tidak akan kokoh, amalannya tidak akan baik dan seluruh urusannya baik

dunia maupun akhirat akan berantakan sampai ia menegakkan sholat sebagaimana yang diperintahkan.

Yaitu dengan keimanan yang kokoh, penghambaan yang tulus serta mengikuti petunjuk nabi

shallallahu alaihi wa sallam”
.
Wallahu a’lam ...
.
Silahkan di " LIKE & SHARE " Jika dirasa bermanfaat...

Minggu, 17 Januari 2016

Kota Palu

Gambaran Umum Kota Palu, Sulawesi Tengah
Kota Palu merupakan ibukota Provinsi Sulawesi Tengah, berada pada kawasan dataran Lembah Palu dan Teluk Palu yang secara astronomis terletak antara 0,360LS – 0,560LS dan 119,450BT – 121,010BT. Batas-batas administrasi Kota Palu adalah sebagai berikut :

–       Utara     :    Kabupaten Donggala;

–       Selatan   :    Kabupaten Sigi;

–       Barat      :    Kabupaten Donggala;

–       Timur     :    Kabupaten Donggala dan Kabupaten Parigi Moutong.

Secara administratif, Kota Palu dibagi dalam 4 (empat) kecamatan dan 43 kelurahan. Kota Palu dengan wilayah seluas 395,06 kilometer persegi. Lebih jelasnya mengenai luas wilayah masing-masing kecamatan di Kota Palu dapat dilihat pada Tabel di bawah.

Luas wilayah Kecamatan-Kecamatan di Kota Palu

No Kecamatan Luas Kecamatan
(km2) Prosentase
1 Palu Barat 57,47 14,55
2 Palu Selatan 61,35 15,53
3 Palu Timur 186,55 47,22
4 Palu Utara 89,69 22,70
Jumlah 395,06 100,00
Sumber: BPS Kota Palu, 2010

Letak Kota Palu berbentuk memanjang dari timur ke barat terdiri dari dataran rendah, dataran bergelombang dan dataran tinggi. Berdasarkan topografinya, wilayah Kota Palu dapat dibagi menjadi 3 zona ketinggian yaitu:

Sebagian kawasan bagian barat sisi timur memanjang dari arah utara ke selatan, bagian timur ke arah utara dan bagian utara sisi barat memanjang dari utara ke selatan merupakan dataran rendah/pantai dengan ketinggian antara    0 – 100 m di atas permukaan laut.
Kawasan bagian barat sisi barat dan selatan, kawasan bagian timur ke arah selatan dan bagian utara ke arah timur dengan ketinggian antara 100 – 500 m di atas permukaan laut.
Kawasan pegunungan dengan ketinggian lebih dari 500 m di atas permukaan laut.
Jumlah dan Kepadatan Penduduk

Hasil Proyeksi SUPAS tahun 2009 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kota Palu mencapai 313.179 jiwa.

Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, maka tingkat kepadatan penduduk juga mengalami peningkatan. Kepadatan penduduk Kota Palu keadaan akhir tahun 2009 tercatat 793 jiwa/km2, dengan luas wilayah Kota Palu 395,06 km2.

Bila dilihat penyebaran penduduk pada tingkat kecamatan, Kecamatan Palu Selatan merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk tertinggi yaitu 1.7972 jiwa/km, sedangkan Kecamatan Palu Timur merupakan wilayah yang terjarang penduduknya yaitu sebanyak 392 jiwa/km2.

Komposisi Umur Penduduk

Komposisi atau struktur umur penduduk Kota Palu selama tahun 2009 hampir 66,30 persen berada pada kelompok umur 0-34 tahun, hal ini menunjukan bahwa penduduk kota palu berada pada kelompok penduduk usia muda.

Dengan melihat perbandingan jumlah penduduk yang berusia non produktif dengan penduduk usia produktif dapat diketahui besarnya angka ketergantungan pada tahun 2009 yaitu sebesar 0,49, artinya bahwa setiap 100 orang penduduk usia produktif (15-64 tahun) menanggung sebanyak kurang lebih 49 orang penduduk usia tidak produktif (0-14) tahun dan 65 tahun ke atas.

Tenaga Kerja

Sebagai konsekuensi dari pertambahan jumlah penduduk adalah bertambahnya jumlah penduduk yang masuk ke dalam angkatan kerja. Pertambahan penduduk yang tidak seimbang dengan pertambahan penyediaan lapangan kerja berakibat pada timbulnya pengangguran.

Pencari kerja yang terdaftar tahun 2009 sebanyak 5.942 orang, sementara itu lowongan/kesempatan kerja hanya membutuhkan 3.492 orang. Berdasarkan tingkat pendidikan, pencari kerja terbanyak adalah mereka yang berpendidikan SMU/SMK, diikuti yang berpendidikan sarjana dan pasca sarjana.

Pada tahun 2009 jumlah lowongan yang terdaftar menurut sekor ekonomi yang terbesar yaitu pada sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan sebesar 1.925 orang, diikuti sektor keuangan dan asuransi, usaha persewaan bangunan dan jasa perusahaan sebesar 809 orang, sector angkutan, pergudangan dan komunikasi 299 orang.

Pendapatan Regional

Keadaan perekonomian Kota Palu dalam kurun waktu empat tahun terakhir (periode 2006 – 2009), menunjukkan perkembangan yang cukup menggembirakan ditandai dengan tingginya angka pertumbuhan ekonomi yaitu 7,59 persen dengan total PDRB atas dasar harga berlaku saat ini sebesar 5.332.677 juta rupiah. Indikator ini memperlihatkan bahwa serangkaian kebijakan mendasar yang telah digariskan oleh pemerintah untuk meningkatkan kinerja sektor-sektor ekonomi telah menunjukkan hasil yang signifikan dalam pembangunan di Kota Palu.

Pertumbuhan ekonomi terus mengalami peningkatan hingga mencapai 7,23 persen pada tahun 2008 dan tercatat sebesar 7,59 persen pada tahun 2009. Berdasarkan distribusi PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2009 menunjukkan terdapat 3 (tiga) sektor ekonomi yang mempunyai peran terbesar dalam pembentukan PDRB Kota Palu yaitu sektor jasa dengan kontribusi sebesar 28,87 persen, sektor perdagangan, hotel dan restoran  sebesar 13,85 persen, dan sektor industri pengolahan sebesar 12,61 persen.

Perkembangan PDRB perkapita atas dasar harga berlaku tahun 2009 mencapai Rp. 17.027.570 sedangkan berdasarkan harga konstan 2000 mencapai Rp. 8.130.505.   

Kota Palu

Gambaran Umum Kota Palu, Sulawesi Tengah
Kota Palu merupakan ibukota Provinsi Sulawesi Tengah, berada pada kawasan dataran Lembah Palu dan Teluk Palu yang secara astronomis terletak antara 0,360LS – 0,560LS dan 119,450BT – 121,010BT. Batas-batas administrasi Kota Palu adalah sebagai berikut :

–       Utara     :    Kabupaten Donggala;

–       Selatan   :    Kabupaten Sigi;

–       Barat      :    Kabupaten Donggala;

–       Timur     :    Kabupaten Donggala dan Kabupaten Parigi Moutong.

Secara administratif, Kota Palu dibagi dalam 4 (empat) kecamatan dan 43 kelurahan. Kota Palu dengan wilayah seluas 395,06 kilometer persegi. Lebih jelasnya mengenai luas wilayah masing-masing kecamatan di Kota Palu dapat dilihat pada Tabel di bawah.

Luas wilayah Kecamatan-Kecamatan di Kota Palu

No Kecamatan Luas Kecamatan
(km2) Prosentase
1 Palu Barat 57,47 14,55
2 Palu Selatan 61,35 15,53
3 Palu Timur 186,55 47,22
4 Palu Utara 89,69 22,70
Jumlah 395,06 100,00
Sumber: BPS Kota Palu, 2010

Letak Kota Palu berbentuk memanjang dari timur ke barat terdiri dari dataran rendah, dataran bergelombang dan dataran tinggi. Berdasarkan topografinya, wilayah Kota Palu dapat dibagi menjadi 3 zona ketinggian yaitu:

Sebagian kawasan bagian barat sisi timur memanjang dari arah utara ke selatan, bagian timur ke arah utara dan bagian utara sisi barat memanjang dari utara ke selatan merupakan dataran rendah/pantai dengan ketinggian antara    0 – 100 m di atas permukaan laut.
Kawasan bagian barat sisi barat dan selatan, kawasan bagian timur ke arah selatan dan bagian utara ke arah timur dengan ketinggian antara 100 – 500 m di atas permukaan laut.
Kawasan pegunungan dengan ketinggian lebih dari 500 m di atas permukaan laut.
Jumlah dan Kepadatan Penduduk

Hasil Proyeksi SUPAS tahun 2009 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kota Palu mencapai 313.179 jiwa.

Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, maka tingkat kepadatan penduduk juga mengalami peningkatan. Kepadatan penduduk Kota Palu keadaan akhir tahun 2009 tercatat 793 jiwa/km2, dengan luas wilayah Kota Palu 395,06 km2.

Bila dilihat penyebaran penduduk pada tingkat kecamatan, Kecamatan Palu Selatan merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk tertinggi yaitu 1.7972 jiwa/km, sedangkan Kecamatan Palu Timur merupakan wilayah yang terjarang penduduknya yaitu sebanyak 392 jiwa/km2.

Komposisi Umur Penduduk

Komposisi atau struktur umur penduduk Kota Palu selama tahun 2009 hampir 66,30 persen berada pada kelompok umur 0-34 tahun, hal ini menunjukan bahwa penduduk kota palu berada pada kelompok penduduk usia muda.

Dengan melihat perbandingan jumlah penduduk yang berusia non produktif dengan penduduk usia produktif dapat diketahui besarnya angka ketergantungan pada tahun 2009 yaitu sebesar 0,49, artinya bahwa setiap 100 orang penduduk usia produktif (15-64 tahun) menanggung sebanyak kurang lebih 49 orang penduduk usia tidak produktif (0-14) tahun dan 65 tahun ke atas.

Tenaga Kerja

Sebagai konsekuensi dari pertambahan jumlah penduduk adalah bertambahnya jumlah penduduk yang masuk ke dalam angkatan kerja. Pertambahan penduduk yang tidak seimbang dengan pertambahan penyediaan lapangan kerja berakibat pada timbulnya pengangguran.

Pencari kerja yang terdaftar tahun 2009 sebanyak 5.942 orang, sementara itu lowongan/kesempatan kerja hanya membutuhkan 3.492 orang. Berdasarkan tingkat pendidikan, pencari kerja terbanyak adalah mereka yang berpendidikan SMU/SMK, diikuti yang berpendidikan sarjana dan pasca sarjana.

Pada tahun 2009 jumlah lowongan yang terdaftar menurut sekor ekonomi yang terbesar yaitu pada sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan sebesar 1.925 orang, diikuti sektor keuangan dan asuransi, usaha persewaan bangunan dan jasa perusahaan sebesar 809 orang, sector angkutan, pergudangan dan komunikasi 299 orang.

Pendapatan Regional

Keadaan perekonomian Kota Palu dalam kurun waktu empat tahun terakhir (periode 2006 – 2009), menunjukkan perkembangan yang cukup menggembirakan ditandai dengan tingginya angka pertumbuhan ekonomi yaitu 7,59 persen dengan total PDRB atas dasar harga berlaku saat ini sebesar 5.332.677 juta rupiah. Indikator ini memperlihatkan bahwa serangkaian kebijakan mendasar yang telah digariskan oleh pemerintah untuk meningkatkan kinerja sektor-sektor ekonomi telah menunjukkan hasil yang signifikan dalam pembangunan di Kota Palu.

Pertumbuhan ekonomi terus mengalami peningkatan hingga mencapai 7,23 persen pada tahun 2008 dan tercatat sebesar 7,59 persen pada tahun 2009. Berdasarkan distribusi PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2009 menunjukkan terdapat 3 (tiga) sektor ekonomi yang mempunyai peran terbesar dalam pembentukan PDRB Kota Palu yaitu sektor jasa dengan kontribusi sebesar 28,87 persen, sektor perdagangan, hotel dan restoran  sebesar 13,85 persen, dan sektor industri pengolahan sebesar 12,61 persen.

Perkembangan PDRB perkapita atas dasar harga berlaku tahun 2009 mencapai Rp. 17.027.570 sedangkan berdasarkan harga konstan 2000 mencapai Rp. 8.130.505.   

Minggu, 10 Januari 2016

Kisah inspiratif seorang PresDir


Inspirasi - Ketika Bob Sadino dikira tukang sampah di gedung kantor miliknya

Ini merupakan kisah nyata yang dialami Bob Sadino yang dikira tukang sampah oleh seorang wanita yang sedang duduk-duduk di taman pribadi yang terletak di gedung perkantoran miliknya.

Kita semua tau bahwa Bob Sadino adalah orang yang berpenampilan sangat sederhana dan terkenal dengan ciri khasnya yang selalu mengenakan kemeja lengan pendek dan celana pendek, bahkan ketika bertemu dengan presiden maupun pejabat negara sekalipun.

Berikut ini kisah nyata Bob Sadino yang sangat menginspirasi.

Kisahnya

Suatu pagi, terlihat seorang wanita berpenampilan menarik berusia 40an membawa anaknya memasuki area perkantoran sebuah perusahaan terkenal.

Karena masih sepi, mereka pun duduk di taman samping gedung untuk sarapan sambil menikmati hamparan hijau nan asri.

Selesai makan, si wanita membuang sembarangan tisu bekas pakai.

Tidak jauh dari situ, ada seorang kakek tua berpakaian sederhana memegang gunting untuk memotong ranting. Si kakek itu menghampiri dan memungut sampah tisu itu, membuangnya ke tempat sampah.

Beberapa waktu kemudian, kembali wanita itu membuang lagi tanpa rasa sungkan, kakek itu pun dengan sabar memungut dan membuangnya ke tempat sampah.

Sambil menunjuk ke arah sang kakek, si wanita itu lantang berkata ke anaknya,”Nak, kamu lihat kan, jika tidak sekolah dengan benar, nanti masa depan kamu cuma seperti kakek itu, kerjanya mungutin dan buang sampah! Kotor, kasar, dan rendah seperti dia, Jelas, ya?”

Si kakek meletakkan gunting dan menyapa ke wanita itu, “Permisi, ini taman pribadi, bagaimana Anda bisa masuk kesini ?” Wanita itu dengan sombong menjawab, “Aku adalah calon manager yang dipanggil oleh perusahaan ini.”

Gedung kantoran mewah di Jakarta

Di waktu yang bersamaan, seorang pria dengan sangat sopan dan hormat menghampiri sambil berkata, ”Pak Presdir, hanya mau mengingatkan saja, rapat sebentar lagi akan segera dimulai.”

Sang kakek mengangguk, lalu sambil mengarahkan matanya ke wanita itu, dia berkata tegas, “Manager, tolong untuk wanita ini, saya usulkan tidak cocok untuk mengisi posisi apa pun di perusahaan ini.”

Sambil melirik ke arah si wanita, si manager menjawab cepat, “Baik Pak Presdir, kami segera atur sesuai perintah Bapak.”

Setelah itu, sambil berjongkok, sang kakek mengulurkan tangan membelai kepala si anak, “Nak, di dunia ini, yang penting adalah belajar untuk menghormati orang lain, siapa pun dia, entah direktur atau tukang sampah".

Si Wanita tertunduk malu, tanpa berani memandang si kakek. Kakek itu adalah Bob Sadino, yang kedudukannya adalah Presiden Direktur di perusahaan tersebut.

Pelajaran penting dari cerita ini

Hargailah setiap orang yang anda temui, walaupun penampilan mereka biasa-biasa saja. Penampilan seseorang belum tentu (bahkan seringkali) menggambarkan kedudukan sosialnya.

Jangan pernah menghina orang yang kondisi keuangannya di bawah anda, karena suatu saat orang tersebut bisa saja berada di atas anda. Setiap orang layak untuk dihargai, terlepas dari kedudukan, suku, agama dan kondisi keuangannya.

Semoga postingan ini bisa menginspirasi anda menjadi manusia yang lebih baik lagi.