Jumat, 29 April 2016

Kisah Mengharukan Perjuangan Seorang Istri

Banyak Pria Menangis Setelah Membaca Ini, Kisah Mengharukan Perjuangan Seorang Istri
Ia mulai dari tidak ada apa-apanya bekerja sebagai kuli bangunan hingga akhirnya berhasil menjadi kepala bagian. Kemudian ia membentuk tim pekerja tersendiri yang akhirnya berkembang menjadi sebuah perusahaan konstruksi.
Sang istri yang mendampingi pria ini sejak kuli bangunan, semakin hari tampak semakin tua. Tubuh yang dulunya langsing, sekarang tampak kasar berotot, kulit pun tidak sehalus dulu. Dibandingkan dengan beribu wanita cantik di luar sana, ia tampak terlalu sederhana dan pendiam. Kehadirannya senantiasa mengingatkannya akan masa lalu yang sukar.
Sang suami berpikir, inilah saatnya pernikahan ini berakhir. Ia menabungkan uang sebesar 1 miliar ke dalam bank istrinya, membeli juga baginya sebuah rumah di daerah kota. Ia merasa, ia bukanlah suami yang tak berperasaan. Sekiranya ia tidak mempersiapkan bekal bagi hari tua istrinya, hatinya pun tidak tenang.
Akhirnya, ia pun mengajukan gugatan cerai kepada istrinya. Sang istri duduk berhadapan dengannya. Tanpa berbicara sepatah katapun ia mendengarkan alasan sang suami mengajukan perceraian. Tatapannya terlihat tetap teduh dan tenang.
Ketika hari sang istri pergi dari rumah pun tiba, sang suami membantunya memindahkan barang- barang menuju rumah baru yang dibelikan oleh suaminya. Demikian pernikahan yang telah dibangun selama hampir 20 tahun lebih itu pun berakhir begitu saja.
Sepanjang pagi itu, hati sang suami sungguh tidak tenang. Menjelang siang, ia pun terburu-buru kembali ke rumah tersebut. Namun ia mendapati rumah tersebut kosong, sang istri telah pergi. Di atas meja tergeletak kunci rumah, buku tabungan berisi 1 miliar rupiah dan sepucuk surat yang ditulis oleh istrinya.
Saya pamit, pulang ke rumah orang tua saya. Semua selimut telah dicuci bersih, dijemur di bawah matahari, kusimpan di dalam kamar belakang, lemari sebelah kiri. Jangan lupa memakainya ketika cuaca mulai dingin.
Sepatu kulitmu telah kurawat semua, nanti bila akhirnya mulai ada yang rusak, bawa ke toko sepatu di sudut jalan untuk diperbaiki. Kemejamu kugantung pada lemari baju sebelah atas, kaos kaki, ikat pinggang kutaruh di dalam laci kecil di sebelah bawah.
Setelah aku pergi, jangan lupa meminum obat dengan teratur. Lambungmu sering bermasalah. Aku telah menitip teman membelikan obat cukup banyak untuk persediaanmu selama setengah tahun.
Oh ya, kamu sering sekali keluar rumah tanpa membawa kunci, jadi aku mencetak 1 set kunci serta kutitipkan pada security di lantai bawah. Semisalnya kamu lupa lagi membawa kunci, ambil saja padanya.
Ingat tutup pintu dan jendela sebelum pagi-pagi berangkat kerja, kalau tidak, air hujan dapat masuk merusak lantai rumah. Aku juga membuatkan pangsit. Kutaruh di dapur. Sepulang dari kantor, kamu dapat memasaknya sendiri.
Tulisannya jelek, sukar dibaca. Namun setiap huruf bagaikan selongsong peluru berisikan cinta tulus, yang ditembakkan menghujam jauh ke dalaman ulu hatinya.
Ia memandang setiap pangsit yang terbungkus rapi. Ia teringat 20 tahun yang lalu ketika ia masih menjadi seorang kuli bangunan, teringat suara istrinya memotong sayur, mempersiapkan pangsit di dapur, teringat betapa suara itu bagikan melodi yang indah dan betapa bahagianya ia pada saat itu.
Ia pun tiba-tiba teringat janji yang diucapkannya saat itu: "Saya harus memberi kebahagiaan bagi istri saya..." Detik itu juga ia berlari secepat kilat segera menyalakan mobilnya.
Setengah jam kemudian, dengan bersimbah keringat, akhirnya ia menemukan istrinya di dalam kereta. Dengan nada marah ia berkata, "Kamu mau ke mana? Sepagian aku letih di kantor, pulang ke rumah sesuap nasi pun tak dapat kutelan. Begitu caranya kamu jadi istri? Keterlaluan! Cepat ikut aku pulang!"
Mata sang istri berkaca-kaca, dengan taat ia pun berdiri mengikuti sang suami dari belakang. Mereka pun pulang. Perlahan, air mata sang istri berubah menjadi senyum bahagia.
Ia tidak mengetahui bahwa sang suami yang berjalan di depannya telah menangis sedemikian rupa. Dalam perjalanan sang suami berlari dari rumah ke stasiun kereta, ia begitu takut. Ia takut tidak berhasil menemukan istrinya, ia sangat takut kehilangan dia.
Ia menyesali dirinya mengapa dirinya begitu bodoh hingga hendak mengusir wanita yang begitu ia cintai. Kehidupan pernikahan selama 20 tahun ini ternyata telah mengikat erat-erat mereka berdua menjadi satu.
Kekayaan yang sebenarnya bukanlah terletak pada angka di dalam buku tabungan, melainkan terletak pada senyuman bahagia pada wajah anda.
Silahkan KLIK & SHARE jika dirasa bermanfaat.....

Rabu, 27 April 2016

Agar ALLAH memelukmu...


Bersabarlah, pelukan Allah terasa semakin erat.
Sudah tau kan bahwa sabar itu ilmu tingkat tinggi?
Belajarnya setiap hari,
Latihannya setiap saat,
Ujiannya sering mendadak,
Sekolahnya seumur hidup.
Saya pun tak yakin dapat tetap istiqomah bersabar terus menerus.
Godaan tak berujung, letupan emosi sering kali menang.
Tapi saya tau Allah tak menyukainya.
Saya mengerti Allah merindukan hambanya yang terus bersabar tanpa jeda.
Gesekan dengan sesama, orangtua, bahkan yang lebih muda tak pernah ada habisnya.
Senantiasa mengajak kita untuk memenangkan gesekan itu.
Padahal jelas-jelas Allah memerintahkan untuk bersabar, hindari perdebatan.
Allah menyukai ketenangan, tenangkan jiwa.
Musibah datang bergantian, sakit hati sering kali menghiasi hari-hari.
Seakan-akan menyuruh kita untuk membalas rasa sakit yang terasa suatu saat nanti.
Tapi sekali lagi Allah menyukai perdamaian, damaikan hati.
Mengunggu pekerjaan, menanti jodoh, menunggu kepastian selalu menjadi harapan terbesar.
Seakan mengajak kita untuk bergerak secepat mungkin tanpa melihat dampaknya.
Sekali lagi Allah menyukai keistiqomahan, istiqomahkan langkah menuju kebaikan. Semua akan berbalas.
Percayalah, orang sabar tak akan pernah dikecewakan Allah.
Allah tidak menyuruh kita memikirkan jalan keluar dari liku-liku hidup, Allah hanya meminta kita SABAR dan SHOLAT.
Rasakan, semakin sabarnya kita semakin Allah mendekap kita erat. Buktinya siapa? Nabi Muhammad Shollallahu'alaihi wa sallam .

Senin, 25 April 2016

Kisah kebaikan anak SD dan nenek penjual kue

Kisah kebaikan anak SD dan nenek penjual kue

Nyesek hati ini saat membaca kisah ini,,,,,masyaallah
Belajarlah dri ank kecil ini,,,,
Tak tahan air mataku menetes … Sesudah jumatan aku masih duduk di teras mesjid di salah satu kompleks sekolah. Jamaah mesjid sudah sepi, bubar masing-masing dengan kesibukannya.
Seorang nenek tua menawarkan dagangannya, kue traditional. Satu plastik harganya lima ribu rupiah. Aku sebetulnya tidak berminat, tetapi karena kasihan aku beli satu plastik.
Si nenek penjual kue terlihat letih dan duduk di teras mesjid tak jauh dariku. Kulihat masih banyak dagangannya. Tak lama kulihat seorang anak lelaki dari komplek sekolah itu mendatangi si nenek. Aku perkirakan bocah itu baru murid kelas satu atau dua.
Dialognya dengan si nenek jelas terdengar dari tempat aku duduk.
“Berapa harganya Nek?”
“Satu plastik kue Lima ribu, nak”, jawab si nenek.
Anak kecil itu mengeluarkan uang lima puluh ribuan dari kantongnya dan berkata :
“Saya beli 10 plastik, ini uangnya, tapi buat Nenek aja kuenya kan bisa dijual lagi.”
Si nenek jelas sekali terlihat berbinar2 matanya :
“Ya Allah terima ksh bnyk Nak. Alhamdulillah ya Allah kabulkan doa saya utk beli obat cucu yg lagi sakit.” Si nenek langsung jalan.
Refleks aku panggil anak lelaki itu.
“Siapa namamu ? Kelas berapa?”
“Nama saya Radit, kelas 2, pak”, jawabnya sopan.
“Uang jajan kamu sehari lima puluh ribu?'”
” Oh .. tidak Pak, saya dikasih uang jajan sama papa sepuluh ribu sehari. Tapi saya tidak pernah jajan, karena saya juga bawa bekal makanan dari rumah.”
“Jadi yang kamu kasih ke nenek tadi tabungan uang jajan kamu sejak hari senin?”, tanyaku semakin tertarik.
“Betul Pak, jadi setiap jumat saya bisa sedekah Lima puluh ribu rupiah. Dan sesudah itu saya selalu berdoa agar Allah berikan pahalanya untuk ibu saya yang sudah meninggal. Saya pernah mendengar ceramah ada seorang ibu yang Allah ampuni dan selamatkan dari api neraka karena anaknya bersedekah sepotong roti, Pak”, anak SD itu berbicara dengan fasihnya.
Aku pegang bahu anak itu :
” Sejak kapan ibumu meninggal, Radit?”
“Ketika saya masih TK, pak”
Tak terasa air mataku menetes :
“Hatimu jauh lebih mulia dari aku Radit, ini aku ganti uang kamu yg Lima puluh ribu tadi ya…”, kataku sambil menyerahkan selembar uang lima puluh ribuan ke tangannya.
Tapi dengan sopan Radit menolaknya dan berkata :
“Terima kasih banyak, Pak… Tapi untuk keperluan bapak aja, saya masih anak kecil tidak punya tanggungan… Tapi bapa punya keluarga…. Saya pamit balik ke kelas Pak”.
Radit menyalami tanganku dan menciumnya.
“Allah menjagamu, nak ..”, jawabku lirih.
Aku pun beranjak pergi, tidak jauh dari situ kulihat si nenek penjual kue ada di sebuah apotik. Bergegas aku kesana, kulihat si nenek akan membayar obat yang dibelinya.
Aku bertanya kepada kasir berapa harga obatnya. Kasir menjawab : ” Empat puluh ribu rupiah..”
Aku serahkan uang yang ditolak anak tadi ke kasir : ” Ini saya yang bayar… Kembaliannya berikan kepada si nenek ini..”
“Ya Allah.. Pak…”
Belum sempat si nenek berterima kasih, aku sudah bergegas meninggalkan apotik… Aku bergegas menuju Pandeglang menyusul teman-teman yang sedang keliling dakwah disana.
Dalam hati aku berdoa semoga Allah terima sedekahku dan ampuni kedua orang tuaku serta putri tercintaku yang sudah pergi mendahuluiku kembali kepada Allah.
Sahabat ada kalanya seorang ank lebih jujur dri pada orang dewasa,ajrkan lha ank2 kita dri dini lagi,,agar di kemudian hari kita orang tua menuai hasilnya dri kebaikan si anak!,,,,,,,
Silahkan KLIK & SHARE jika dirasa bermanfaat.....

Sabtu, 23 April 2016

Kisah 70.000 Malaikat menghalangi matahari

Sabtu,  23 April 2016



Kisah 70.000 Malaikat menghalangi matahari
Ad sebuah cerita yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik RA Disuatu pagi Rasulullah SAW berbarengan dengan sahabatnya Anas bin Malik RA saksikan satu keanehan. Bagaimana tidak, matahari terlihat sekian redup dan kurang bersinar seperti umumnya.
Selang beberapa saat Rasulullah SAW dihampiri oleh Malaikat Jibril.
Lantas Rasulullah SAW kemukakan pertanyaan pada Malaikat Jibril : “Wahai Jibril, mengapa Matahari pagi ini terbit dalam keadaan redup? Walaupun sesungguhnya tak mendung? ”
“Ya Rasulullah, Matahari ini tampak redup karena demikian banyak sayap sebagian malaikat yang menghalanginya. ” jawab Malaikat Jibril.
Rasulullah SAW kemukakan pertanyaan lagi : “Wahai Jibril, berapakah jumlah Malaikat yang menghalangi matahari saat ini? ” “Ya Rasulullah, 70 ribu Malaikat. ” jawab Malaikat Jibril.
Rasulullah SAW kemukakan pertanyaan lagi : “Apa sangkanya yang menjadikan Malaikat menutupi Matahari? ”
Lantas Malaikat Jibril menjawab : “Ketahuilah wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah SWT sudah mengutus 70 ribu Malaikat supaya membacakan shalawat pada satu di antara umatmu. ”
“Siapakah dia, wahai Jibril? ” ajukan pertanyaan Rasulullah SAW.
“Dialah Muawiyah…!!! ”jawab Malaikat Jibril.
Rasulullah SAW kemukakan pertanyaan lagi : “Apa yang telah ditangani oleh Muawiyah hingga saat ia wafat dapatkan kemuliaan yang sekian mengagumkan ini? ”
Malaikat Jibril menjawab : “Ketahuilah wahai Rasulullah, sebenarnya Muawiyah itu semasa hidupnya banyak membaca Surat Al‐Ikhlas di saat malam, siang, pagi, saat duduk, saat jalan, waktu berdiri, bahkan juga dalam tiap-tiap keadaan selalu membaca Surat Al‐Ikhlas. ”
Malaikat Jibril melanjutkan penuturannya : “Dari itu Allah SWT mengutus sebagian 70 ribu malaikat untuk membacakan shalawat pada umatmu yang bernama Muawiyah itu. ”
Subhanallah, sungguh besar kekuasaan Allah SWT Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Silahkan LIKE & SHARE jika dirasa bermanfaat.....

Kamis, 21 April 2016

Sejarah Singkat Perjuangan RA. Kartini Semasa Hidupnya

 


Sejarah Singkat Perjuangan RA. Kartini Semasa Hidupnya

RA. Kartini lahir pada tanggal 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah. RA. Kartini dikenal sebagai wanita yang mempelopori kesetaraan derajat antara wanita dan pria di Indonesia. Hal ini dimulai ketika Kartini merasakan banyaknya diskriminasi yang terjadi antara pria dan wanita pada masa itu, dimana beberapa perempuan sama sekali tidak diperbolehkan mengenyam pendidikan. Kartini sendiri mengalami kejadian ini ketika ia tidak diperbolehkan melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi. Kartini sering berkorespondensi dengan teman-temannya di luar negeri, dan akhirnya surat-surat tersebut dikumpulkan oleh Abendanon dan diterbitkan sebagai buku dengan judul “Habis Gelap Terbitlah Terang”.


Biografi Singkat Kartini

Semasa hidupnya dimulai dengan lahirnya Kartini di keluarga priyayi. Kartini yang memiliki nama panjang Raden Adjeng Kartini ini ialah anak perempuan dari seorang patih yang kemudian diangkat menjadi bupati Jepara, Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat. Ibu dari Kartini memiliki nama M.A. Ngasirah, istri pertama dari Sosroningrat yang bekerja sebagai guru agama di salah satu sekolah di Telukawur, Jepara. Silsilah keluarga Kartini dari ayahnya, bisa dilacak terus hingga Sultan Hamengkubuwono IV, dan garis keturunan Sosroningrat sendiri bisa terus ditelusuri hingga pada masa Kerajaan Majapahit.


Sejarah Singkat Perjuangan RA. Kartini Semasa Hidupnya

Ayah Kartini sendiri awalnya hanyalah seorang wedana (sekarang pembantu Bupati) di Mayong. Pada masa itu, pihak kolonial Belanda mewajibkan siapapun yang menjadi bupati harus memiliki bangsawan sebagai istrinya, dan karena M.A. Ngasirah bukanlah seorang bangsawan, ayahnya kemudian menikah lagi dengan Radeng Adjeng Moerjam, wanita yang merupakan keturunan langsung dari Raja Madura. Pernikahan tersebut juga langsung mengangkat kedudukan ayah Kartini menjadi bupati, menggantikan ayah dari R.A. Moerjam, yaitu Tjitrowikromo.
Sejarah perjuangan RA. Kartini semasa hidupnya berawal ketika ia yang berumur 12 tahun dilarang melanjutkan studinya setelah sebelumnya bersekolah di Europese Lagere School (ELS) dimana ia juga belajar bahasa Belanda. Larangan untuk Kartini mengejar cita-cita bersekolahnya muncul dari orang yang paling dekat dengannya, yaitu ayahnya sendiri. Ayahnya bersikeras Kartini harus tinggal di rumah karena usianya sudah mencapai 12 tahun, berarti ia sudah bisa dipingit. Selama masa ia tinggal di rumah, Kartini kecil mulai menulis surat-surat kepada teman korespondensinya yang kebanyakan berasal dari Belanda, dimana ia kemudian mengenal Rosa Abendanon yang sering mendukung apapun yang direncanakan Kartini. Dari Abendanon jugalah Kartini kecil mulai sering membaca buku-buku dan koran Eropa yang menyulut api baru di dalam hati Kartini, yaitu tentang bagaimana wanita-wanita Eropa mampu berpikir sangat maju. Api tersebut menjadi semakin besar karena ia melihat perempuan-perempuan Indonesia ada pada strata sosial yang amat rendah.
Kartini juga mulai banyak membaca De Locomotief, surat kabar dari Semarang yang ada di bawah asuhan Pieter Brooshoof. Kartini juga mendapatkan leestrommel, sebuah paketan majalah yang dikirimkan oleh toko buku kepada langganan mereka yang di dalamnya terdapat majalah-majalah tentang kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Kartini kecil sering juga mengirimkan beberapa tulisan yang kemudian ia kirimkan kepada salah satu majalah wanita Belanda yang ia baca, yaitu De Hollandsche Lelie. Melalui surat-surat yang ia kirimkan, terlihat jelas bahwa Kartini selalu membaca segala hal dengan penuh perhatian sambil terkadang membuat catatan kecil, dan tak jarang juga dalam suratnya Kartini menyebut judul sebuah karangan atau hanya mengutip kalimat-kalimat yang pernah ia baca. Sebelum Kartini menginjak umur 20 tahun, ia sudah membaca buku-buku seperti De Stille Kraacht milik Louis Coperus, Max Havelaar dan Surat-Surat Cinta yang ditulis Multatuli, hasil buah pemikiran Van Eeden, roman-feminis yang dikarang oleh Nyonya Goekoop de-Jong Van Beek, dan Die Waffen Nieder yang merupakan roman anti-perang tulisan Berta Von Suttner. Semua buku-buku yang ia baca berbahasa Belanda.
Pada tanggal 12 November 1903, Kartini dipaksa menikah dengan bupati Rembang oleh orangtuanya. Bupati yang bernama K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat ini sebelumnya sudah memiliki istri, namun ternyata suaminya sangat mengerti cita-cita Kartini dan memperbolehkan Kartini membangun sebuah sekolah wanita. Selama pernikahannya, Kartini hanya memiliki satu anak yang diberi nama Soesalit Djojoadhiningrat. Kartini kemudian menghembuskan nafas terakhirnya 4 hari setelah melahirkan anak satu-satunya di usia 25 tahun.


Pemikiran dan Surat-Surat Kartini

Wafatnya Kartini tidak serta-merta mengakhiri perjuangan RA. Kartini semasa hidupnya karena salah satu temannya di Belanda, Mr. J.H. Abendanon mengumpulkan surat-surat yang dulu pernah dikirimkan oleh Kartini kepada teman-temannya di Eropa. Abendanon kemudian membukukan seluruh surat itu dan diberi nama Door Duisternis tot Licht yang jika diartikan secara harfiah berarti “Dari Kegelapan Menuju Cahaya”. Buku ini diterbitkan pada tahun 1911, dan cetakan terakhir ditambahkan sebuah surat “baru” dari Kartini.
Pemikiran-pemikiran Kartini dalam surat-suratnya tidak pernah bisa dibaca oleh beberapa orang pribumi yang tidak dapat berbahasa Belanda. Baru pada tahun 1922, Balai Pustaka menerbitkan versi translasi buku dari Abendanon yang diberi judul “Habis Gelap Terbitlah Terang: Buah Pikiran” dengan bahasa Melayu. Pada tahun 1938, salah satu sastrawan bernama Armijn Pane yang masuk dalam golongan Pujangga Baru menerbitkan versi translasinya sendiri dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang. Versi milik Pane membagi buku ini dalam lima bab untuk menunjukkan cara berpikir Kartini yang terus berubah. Beberapa translasi dalam bahasa lain juga mulai muncul, dan semua ini dilakukan agar tidak ada yang melupakan sejarah perjuangan RA. Kartini semasa hidupnya itu.
Sumber : Portal Sejarah

Surat Cinta untuk Katini

Selasa, 19 April 2016

Tips Agar Judul Tulisanmu Menarik


Nggak Kunjung Menulis Karena Memikirkan Judul yang Menarik? Ikuti Tips Ini

by 'A U T H O R'

Terkadang membuat judul bisa menjadi lebih sulit dibandingkan menulis. Anda ingin nama novel Anda mencakup keseluruhan tema buku namun masih terdengar menarik. Berikut enam tips untuk membantu Anda.

1. Memberi Nama Tempat
Saat Anda memikirkan judul pada novel Anda, pikirkan terlebih dahulu keseluruhan tempat dalam cerita Anda. Apakah tempat itu yang memunculkan karakter utama? Apakah cerita Anda mengenai seseorang yang bertemu di sekolah? Apakah terdapat tempat yang berkesan dan penting dari cerita itu dan mempengaruhi karakter utama? Jika ada, maka Anda dapat memberi judul dengan nama tempat tersebut. Contoh : House of Night, Princess Academy, Mystic City.

2. Ekspresi yang Populer
Menggunakan frase atau ungkapan yang biasa dikenal adalah cara yang bagus untuk judul buku. Pastikan bahwa itu langsung berkorelasi dengan cerita Anda. Contoh : Along For The Ride, It's Kind Of A Funny  Story, Dead Silence.

3. Kata yang Kontras
Pikirkan jalan cerita dan keseluruhan cerita pada novel Anda, dan temukan apakah terdapat kata kontras yang dapat digunakan. Menggabungkan dua frase kata dapat membuat judul novel Anda menarik. Contoh : Blood And Chocolate , Pretty Monsters And Wicked Lovely.

4. Arti Tersembunyi
Salah satu pilihan adalah untuk memiliki judul yang tidak akan sepenuhnya dipahami sampai novel itu telah dibaca. Mungkin memilih kutipan dari seseorang atau frase yang mecakup seluruh buku Anda. Setelah menyelesaikan membaca novel itu, judul akan memiliki arti baru bagi pembaca. Contoh : If I Stay, I Am Number Four, Paper Town.

5. Menjelaskan Karakter
Apakah karakter Anda memiliki kekhasan yang unik? Apa yang membedakan mereka dari kebanyakan orang? Apakah mereka memiliki pakaian yang khas? Salah satu pilihan untuk judul cerita adalah memberi nama sesuai karakter utama atau karakter penting yang ada dalam buku Anda. Contoh : The Maze Runner, The Boy In The Striped Pajamas, The Book Thief.

6. Satu Kata
Satu judul kata yang besar karena mereka mudah diingat. Jika Anda entah bagaimana bisa menentukan inti dari cerita Anda dengan hanya satu kata, maka Anda sudah memdapatkan judul itu. Contoh : Matched, Fallen, Marked.

Ikuti tips seru lainnya soal tulis menulis dan kesastraan selanjutnya... ^_^


Jumat, 15 April 2016

Hukum Wanita yang Berdandan Menor


Ketahui Hukum Wanita yang Berdandan Menor

Wanita memang identik dengan kecantikan. Tidak jarang demi mendapatkan predikat sebagai wanita cantik, mereka rela melakukan perawatan. Selain itu, salah satu solusi yang bisa dilakukan untuk tampil cantik adalah berdandan.

Berdandan biasanya merupakan aktivitas untuk merias diri dan wajah agar terlihat lebih cantik. Tidak jarang di antara mereka yang berdandan dengan make-up menor agar aura kecantikannya lebih terpancar. Alasan selanjutnya adalah untuk memikat hati kaum pria.

Wanita-wanita tersebut biasanya akan dengan bangga memperlihatkan dandanan mereka kepada orang lain. Lalu bagaimanakah Islam memandang perbuatan yang demikian? Apakah hukum berdandan menor bagi kaum wanita? Berikut informasi selengkapnya.

Di antara perintah bagi wanita adalah untuk berdiam di rumah dan tidak berhias seperti kelakuan orang jahiliyyah. Sebagaimana disebutkan dalam ayat,

Banyak Imam Mahzab seperti Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hanbali sepakat bahwa seorang wanita yang menggunakan perhiasan secara berlebihan, menampakkan serta memamerkan bentuk dan keindahan tubuhnya merupakan salah satu perbuatan yang hukumnya haram.

Bahkan ada sebuah ayat dalam Al-Quran yang mengungkapkan bahwa di antara perintah bagi wanita adalah untuk berdiam diri di rumah dan tidak berhias seperti orang jahiliyyah. Allah Ta’ala berfirman yang artinya:

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyyah yang dahulu” (QS. Al Ahzab: 33).

Maksud dari ayat ini adalah hendaklah seorang wanita itu berdiam diri saja di kediaman mereka dan tidak keluar kecuali ada suatu keperluan. Wanita yang sering keluar rumah tanpa satu keperluan itu seperti orang jahiliyyah. Tingkah laku wanita jahiliyyah itu mereka keluar rumah di hadapan laki-laki.

Tidak hanya riasan wajah yang menjadi perhatian dan dikatakan menor. Akan tetapi juga pernak-pernik yang dikenakan oleh wanita tersebut. Maqotil bin Hayan mengatakan bahwa yang dimaksud berhias diri adalah seseorang memakai khimar (kerudung) di kepalanya namun tidak menutupinya dengan sempurna.

Karena ketidaksempurnaan tersebut, maka terlihatlah kalung, anting yang dikenakannya dan juga anggota tubuhnya seperti leher. Hal-hal yang demikian ini merupakan tabarruj (berhias diri) ala jahiliyyah.

Disebutkan dalam Tafsir Al Jalalain, wanita yang disebut berdandan ala jahiliyah yang pertama adalah mereka ingin berpenampilan cantik di hadapan pria dan hal ini terjadi sebelum Islam. Sedangkan dalam agama Islam sendiri, hal-hal yang boleh ditampakkan oleh seorang wanita itu hanya beberapa saja. Firman Allah SWT yang artinya:

“Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya” (QS. An Nur: 31).

Seorang wanita yang menggunakan make-up, bedak yang tebal, eye shadow dan lipstik itu masa artinya dengan mereka menampakkan perhiasan yang ada di dirinya. Tidak hanya make-up, parfum juga menjadi hal yang diperhatikan dalam Islam. Terlebih lagi apabila hal ini bertujuan agar para pria mencium wanginya. Rasulullah SAW bersabda:

“Seorang perempuan yang mengenakan wewangian lalu melalui sekumpulan laki-laki agar mereka mencium bau harum yang dia pakai maka perempuan tersebut adalah seorang pelacur.” (HR. An Nasa’i no. 5129, Abu Daud no. 4173, Tirmidzi no. 2786 dan Ahmad 4: 414. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Sanad hadits ini hasan kata Al Hafizh Abu Thohir)

Seorang wanita muslimah hanya boleh memperlihatkan kecantikan kepada suaminya seorang. Itu artinya ia hanya boleh tampil cantik di dalam rumah saja, bukan untuk dipamerkan kepada orang lain. Tampil cantik di hadapan suami akan membuatnya senang. Untuk itu, wanita yang senantiasa menyenangkan hati suaminya dipuji oleh Rasulullah SAW lewat hadistnya yang berarti”

Pernah ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Siapakah wanita yang paling baik?” Jawab beliau, “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci” (HR. An-Nasai no. 3231 dan Ahmad 2: 251. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih).

Demikianlah ulasan mengenai hukum wanita yang berdandan menor. Setelah mengetahui hal ini, semoga kita semua dihindarkan dari perbuatan yang demikian. Karena dengan berdandan menor bisa menyebabkan timbulnya fitnah kepada orang yang melakukannya. Selain itu dapat mendatangkan dosa bagi pelaku dan orang-orang yang melihatnya.


Rabu, 13 April 2016

Proses terjadinya Alam semesta menurut ilmu sains dan Al Qur'an


Proses terjadinya Alam semesta menurut ilmu sains dan Al Qur'an

assalamu'alaikum wr. wb.

Alam semesta adalah suatu hamparan atau ruangan yang sangat luas yang tak di ketahui atau tak dapat di bayangkan luasnya. alam semesta diduga bentuknya melengkung dan dalam keadaan memuai serta terdiri atas galaksi-galaksi atau siste bintang yang jumlahnya ribuan.

Bumi adalah salah satu bagian dari alam semesta ini. maka tak heran terciptanya bumi ini berhubungan erat dengan terbentuknya alam semesta.
berikut adalah teori" yang menjelaskan tentang terbentuknya alam semesta menurut ilmu sains ( para ahli sains) dan menurut Al- Qur'an.

beberapa teori para ahli :
Teori Ledakan Besar
Enstein adalah orang yang mempopulerkan teori ini.teori ini didasarkan pada penelitian yang ditemukan bahwa alam semesta ini mengembang,seluruh planet dan bintang terus bergerak saling menjauhi seolah-olah berasal dari satu tempat yang sama.
pada tahun 1915 Enstein menyempurnakan teorinya tentang relativitas,yang kemudian ia terapkan dalam pendistribusian zat di ruang angkasa.kemudian tahun 1917 ada massa bahan yang hampir seragam dimana keseimbanganya tak menentu antara kekuatan gravitasi dan kekuatan dorong kosmis lain yang tak dikenal.semua ini kemudian dapat dipecahkan pada tahun 1922 oleh ahli fisika dari rusia.ia mengatakan bahwa kekuatan tolak tak berpengaruh,bahkan seluruh alam semesta terus mengembang dan bergerak saling menjauhi dengan keceptan tinggi.

Teori kant - Laplace
sejak jaman sebelum masehi,para ahli telah banyak berfikir dan menganalisis tentang gejala" yang terjdi di alam.mulai abad 18 para ahli telah memikirkan tentang proses terjadinya bumi. salah satunya adalah teori kabut (nebula) yang dikemukakan Immanuel Kant (1755) dan Piere de Laplace (1796) yang keudian terkenal dengan teori Kant - Laplace. dalam teori ini dekemukakan bahwa alam semesta terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut ( nebula ). gaya tarik menarik antar gas ini kemudian membentuk kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat. dalam proses perputaran yang sangat cepat ini, kabut bagian katulistiwa terlempar memisah dan memadat ( karena pendinginan ). bagian inilah yang membentuk planet" di alam semseta.

Dari beberapa teori para ahli di atas kemudian para ahli astronomi terus berusaha memecahkan teori terbentuknya alam semesta. hingga pada era modern ini para ahli astronomi baik dari segi pengamatan maupun teori dengan jelas mengungkapkan bahwa pada suatu saat seluruh alam semesta masih berupa 'gumpalan asap' (yaitu komposisi gas yang sangat rapat dan tak tembus pandang, The First Three Minutes, a Modern View of the Origin of the Universe, Weinberg, hal. 94-105.). Hal ini merupakan sebuah prinsip yang tak diragukan lagi menurut standar astronomi moderen. Para ilmuwan sekarang dapat melihat pembentukan bintang-bintang baru dari peninggalan 'gumpalan asap' semacam itu.

Sebuah bintang terbentuk dari gumpalan gas dan asap (nebula), yang merupakan peninggalan dari 'asap' yang menjadi asal kejadian alam semesta. (The Space Atlas, Heather dan Henbest, hal. 50

Nebula Laguna adalah sebuah gumpalan gas dan asap yang berdiameter sekitar 60 tahun cahaya. Ia dipendarkan oleh radiasi ultraviolet dari bintang panas yang baru saja terbentuk di dalam gumpalan tersebut. (Horizons, Exploring the Universe, Seeds, gambar 9, dari Association of Universities for Research in Astronomy, Inc.)

Jauh sebelum para ahli dapat menemukan teori tersebut, Allah telah memberi tau manusia tentang kejadian terbentuknaya alam semesta melalui ayat-ayatnya yang di muat dalam Al Qur'an.

Bintang-bintang yang berkilauan yang kita lihat di malam hari, sebagaimana seluruh alam semesta, dulunya berupa materi 'asap' semacam itu. Allah telah berfirman di dalam Al Qur'an:

ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ

Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap,... (Al Fushshiilat, 41: 11)

Karena bumi dan langit di atasnya (matahari, bulan, bintang, planet, galaksi dan lain-lain) terbentuk dari 'gumpalan asap' yang sama, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa matahari dan bumi dahulu merupakan satu kesatuan. Kemudian mereka berpisah dan terbentuk dari 'asap' yang homogen ini. Allah telah berfirman:

أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا

Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. (Al Anbiya, 21:30)

Dr. Alfred Kroner adalah salah satu ahli ilmu bumi terkemuka. Ia adalah Profesor geologi dan Kepala Departemen Geologi pada Institute of Geosciences, Johannes Gutenberg University, Mainz, Jerman. Ia berkata: "Jika menilik tempat asal Muhammad... Saya pikir sangat tidak mungkin jika ia bisa mengetahui sesuatu semisal asal mula alam semesta dari materi yang satu, karena para ilmuwan saja baru mengetahui hal ini dalam beberapa tahun yang lalu melalui berbagai cara yang rumit dan dengan teknologi mutakhir. Inilah kenyataannya." Ia juga berkata: "Seseorang yang tidak mengetahui apapun tentang fisika inti 14 abad yang lalu, menurut saya, tidak akan pernah bisa mengetahui, melalui pemikirannya sendiri, bahwa dulunya bumi dan langit berasal dari hal yang satu."

Jadi bagaimana menurut anda, masih hebat para ahli atau Al Qur'an..???! :)

wassalamu'alaikum wr. wb.


Senin, 11 April 2016

Takutlah menikah dengan lelaki yang miskin iman.


Tak perlu takut berjodoh dengan lelaki yang miskin akan harta.

Sebab harta bisa dicari bersama setelah menikah.

Takutlah menikah dengan lelaki yang miskin akan iman.

Percayalah saat kita menikah.

Allah akan bukakan pintu2 rejeki dengan mudah.

Entah itu datangnya dari suami ataukah istri.

Selama kita beriman dan bertaqwa dijalan-Nya.

Mudah bagi-Nya mengabulkan segala doa2 anak Adam, yang sedang meminta diberkahi karna telah menyempurnakan separuh Agamanya.

Mungkin saat awal menikah perabotan rumah belum kita miliki.

Bahkan rumah pun masih sewa dan kendaraan masih menyicil.

Tak apa...

Teruslah bersyukur.

Teruslah doakan kebaikan untuknya.

Bisa jadi saat ini Allah beri kita hidup serba pas pasan.

Entah esok, lusa, ataukah nanti.

Allah kirimkan berbagai kemudahan untuknya mendapat rejeki yg lebih.

Tak ada yg sulit bagi Allah mengubah rejeki seseorang.

Yakinlah harta kekayaan, gelar, jabatan dan kejayaan di dunia hanyalah semu.

Semua itu akan berakhir saat kita berbaring diatas dipan, dan tertutup tanah.

Kebahagiaan sebenarnya itu saat kita bersabar semasa di dunia dan bersyukur saat kita disatukan dengannya di Surga yg tlah lama dirindukan ......

Silahkan LIKE&SHARE jika dirasa bermanfaat.....


Sabtu, 09 April 2016

Cara Ampuh Membersihkan Komedo


PAKAI PASTA GIGI KOMEDO BERSIH TOTAL

Bukan hanya untuk gosok gigi. Ternyata pasta gigi ampuh untuk menghilangkan komedo lho!. Dikutip dari situs portal informasi kesehatan, doktercantik.com, berikut tips menghilangkan komedo dengan memakai pasta gigi:

Pasta gigi dan garam

Garam yodium berguna untuk proses pengelupasan (eksfoliasi) yang mampu membuat komedo berkurang.
Selain itu, garam juga bermanfaat untuk menghaluskan kulit. Dengan begitu, anda akan mendapatkan 2 manfaat sekaligus.

Cara penggunaan: - Campurkan 1 sendok teh garam dan 1 sendok teh pasta gigi mint
- Aduk hingga merata
- Oleskan pada bagian hidung yang mengalami masalah komedo
- Diamkan selama 5 menit
- Pijat-pijat lembut dengan jari yang bersih
- Bilas dengan air hingga bersih
- Terakhir, ketuk-ketuk hidung sendok yang dingin (sendok yang sudah dimasukkan dalam kulkas) guna menutup pori-pori kulit
- Kulit akan terasa lebih lembut dan komedo berkurang

Pasta gigi dengan putih telur

Putih telur mengandung tinggi protein, vitamin A, vitamin E, dan mineral. Putih telur sangat berkhasiat dalam mengurangi komedo yang menempel di hidung.
Cara penggunaan: - Pecahkan 1 buah telur, dan ambil putih telurnya
- Masukkan putih telur dalam mangkuk dan tambahkan pasta gigi mint secukupnya
- Aduk hingga merata
- Oleskan pada bagian hidung yang berkomedo
- Letakkan tissue diatas hidung yang sudah diolesi campuran pasta gigi dan putih telur
- Diamkan selama 20 menit
- Lepaskan tissue secara perlahan
- Bilas dengan air hingga bersih

Pasta gigi dengan jeruk nipis

Jeruk nipis kaya akan kandungan vitamin C yang dapat masuk ke dalam pori-pori dan mengangkat komedo yang membandel.

Vitamin C juga berkhasiat dalam mengecilkan pori-pori, mengurangi produksi minyak berlebih, dan mencerakan kulit. - Campurkan 1 sendok teh air perasan jeruk nipis dengan pasta gigi
- Aduk hingga merata
- Oleskan pada bagian hidung yang mengalami masalah komedo
- Diamkan selama 15 menit
- Pijat-pijat lembut dengan jari yang bersih
- Bilas dengan air hingga bersih
- Terakhir, ketuk-ketuk hidung sendok yang dingin.


Kamis, 07 April 2016

Romantis yang Sesungguhnya !

Masih Ingat deengann Pasangan Paling Romantis ini..?

Sesungguhnya romantis itu bukan sekedar ungkapan "aku sayang kamu. Aku cinta kamu. Aku akan selalu hidup bersama kamu. Dan lain sebagainya"

Bukti nyata seseorang mencintai kita.

Bukan dinyatakan sebelum akad tiba.

Bukan dilihatkan sebelum halal menjadi status kita.

Bukan dengan ucapan yang bertumpu pada lidah semata. Melainkan dengan perbuatan nyata. Dengan setia mendampingi kita dari masa sulit sampai masa - masa bahagia.

Bukan hanya sekedar mengingatkan perkara dunia. Melainkan mengutamakan tujuan ke Akhirat.

Romantis yang sesungguhnya ada pada saat pasangan ikhlas melengkapi kekurangan satu sama lain. Tanpa sedikit pun mengeluh.

Romantis yang sesungguhnya ada ketika pasangan mau membantu pasangannya tanpa ada rasa malu.

Romantis yang sesungguhnya ada saat setia selalu menemani. Bukan sekedar ada saat bahagia, tapi ada dikala duka melanda.

Romantis yang sesungguhnya bukan soal apa yang diberi olehnya. Tapi apa yang bisa kita berikan untuknya.

Romantis yang sesungguhnya bukan hanya berani janji padanya. Melainkan istiqomah ketika berjanji pada-NYA.

Sehingga...meski keadaan sesulit apapun... Keromantisan itu tidak akan hilang. Karna ada cinta Allah Azza WA Jalla yang senantiasa dirindukan.

In Shaa Allah... *suami yang cacat fisiknya saja giat untuk menafkahi keluarga. Lalu apa kabarnya dengan suami yang sehat fisiknya tapi malas mencari kerja ??? Semoga menjadi inspirasi untuk kita semua. Dan Allah melembutkan hati kita yang sedang keras.

Silahkan KLIK & SHARE jika dirasa bermanfaat.....

Selasa, 05 April 2016

Karena Rezeki hanyalah "Hak Pakai", bukan "Hak Milik"

Aku melihat hidup orang lain begitu nikmat. Ternyata ia hanya menutupi kekurangannya tanpa berkeluh kesah...

Aku melihat hidup teman-temanku tak ada duka dan kepedihan. Ternyata ia hanya pandai menutupi dengan mensyukuri...

Aku melihat hidup saudaraku tenang tanpa ujian. Ternyata ia begitu menikmati badai ujian dalam kehidupannya...

Aku melihat hidup sahabatku begitu sempurna. Ternyata ia hanya berbahagia "menjadi apa adanya"...

Aku melihat hidup tetanggaku beruntung. Ternyata ia selalu tunduk pada Alloh untuk bergantung...

Maka aku merasa tidak perlu iri hati dengan rezeki orang lain...
Mungkin aku tak tahu dimana rezekiku... Tapi rejekiku tahu dimana diriku...

Dari langit yang ditinggikan, lautan biru yg luas, bumi yg dihamparkan dan gunung yg ditegakkan, Alloh telah memerintahkannya menuju kepadaku...

Allah yang Maha pengasih menjamin rezekiku, sejak 9 bulan 10 hari aku dalam kandungan ibuku...

Amatlah keliru bila berkeyakinan rezeki dimaknai dari hasil bekerja...
Karena bekerja adalah ibadah, sedang rezeki itu urusan-Nya...

Melalaikan kebenaran demi menghawatirkan apa yang dijamin-Nya, adalah kekeliruan berganda...

Manusia membanting tulang, demi angka simpanan gaji, yang mungkin esok akan ditinggal mati...

Mereka lupa bahwa hakekat rezeki bukan apa yang tertulis dalam angka, tapi apa yang telah dinikmatinya...

Rejeki tak selalu terletak pada pekerjaan kita, Sang Pencipta menaruh berkat sekehendak-Nya...
Ikhtiar itu perbuatan...
Rezeki itu kejutan...

Dan yang tidak boleh dilupakan, tiap hakekat rezeki akan ditanya kelak...
"Darimana dan digunakan untuk apa"...
Karena rezeki hanyalah "Hak Pakai", bukan "Hak Milik"...
Jangan lupa tugas kita utk selalu menjadi penebar manfaat bagi: sesama manusia, alam tetumbuhan, binatang/hewan.


# Grup Perindu Ramadhan Keluarga (PERAK 2016)

Minggu, 03 April 2016

SYUKURI APA YANG ADA

SEKALI LAGI… SYUKURI APA YANG ADA
Syaikh Ali Mustafa Thanthawi -rahimahullah-mengatakan:
Tak seorangpun di dunia ini melainkan pernah bertemu dengan orang yang kondisinya lebih baik atau lebih buruk dirinya.
Bila engkau miskin, pasti ada yang jauh lebih miskin darimu.
Bila engkau sakit, pasti ada yang sakitnya jauh lebih parah darimu.
Lalu mengapa engkau lebih sering mengarahkan kepala ke atas untuk memandang orang-orang yang kondisinya lebih baik darimu, ketimbang mengarahkannya ke bawah, agar engkau melihat orang yang kondisinya jauh lebih sulit darimu..?
Bila engkau tau bahwa ada orang yang bisa meraih harta dan kedudukan yang belum bisa kau raih. Padahal bila ditinjau dari aspek kecerdasan, pengetahuan serta kepribadian, levelnya jauh berada dibawahmu. Mengapa engkau tidak mengingat bahwa ternyata ada orang yang levelnya berada di diatasmu atau semisal denganmu dalam hal kecerdasan dan pengetahuan namun dia tidak pernah bisa meraih sebagian dari apa yang sudah engkau raih…?
Falsafah rizki itu sangat sulit untuk dimengerti. Tengoklah kehidupan manusia. Diantara mereka ada para penyelam yang Allah jadikan roti (kehidupannya) berserta segenap keluarga tersimpan jauh di dasar lautan. Mereka takkan bisa meraihnya hingga mereka mau menyelam ke dasar lautan yang dalam.
Ada juga para pilot yang Allah jadikan roti (kehidupannya) berada di atas awan, sehingga mereka tidak mungkin mendapatkannya hingga mereka mau terbang tinggi ke angkasa.
Ada juga yang roti (kehidupannya) tersembunyi di dalam bebatuan yang sangat keras, dimana mereka tidak bisa mendapatkannya kecuali dengan memecah batu-batu itu.
Ada pula orang-orang yang rezeki mereka berada di bawah gorong-gorong air yang kotor, atau di tempat-tempat penambangan yang dalam, dimana wajah mentari dan cahaya siang tak dapat dilihat.
Ada orang yang mendapatkan bagian rezekinya dengan tangan, kaki, lisan dan otaknya. Ada juga yang tidak bisa meraihnya kecuali den mempertaruhkan nyawa dan menghadapkan diri kepada kematian, seperti halnya para pemain sirkus yang selalu saja diburu kematian. Kalau ia tidak mendapati rizkinya dengan cara jatuh bertumpuh di atas kepala, ia mendapatinya ketika berada di antara taring-taring singa atau di bawah kaki-kaki gajah.
Maka bersyukurlah kepada Allah, karena Dia telah menjadikan rezekimu berada di atas meja kerjamu. Kau bisa mendapatkannya sambil duduk di atas kursi. Bersyukurlah karena Dia tidak menjadikan rezekimu berada di puncak-puncak gunung yang tinggi, atau di dasar lautan yang dalam, juga tidak harus berhadapan dengan singa maupun macan.
Beliau juga mengatakan:
Dengan gaji yang sedikit engkau bisa menjadi orang yang paling bahagia, asalkan engkau cerdas mengelola keuanganmu dan ridho terhadap pembagian Robb-mu.
(Syekh Ali Musthafa Thanthawi dalam risalah Ma’a An-Naas hal: 78-79)
_________________
Madinah 14-05-1436 H
ACT El Gharantaly

Jumat, 01 April 2016

Lebih baik jika Aku yang Pergi



Mungkin lebih baik jika aku yg pergi
*siapin tisu sebelum baca*  part 1
Malam yang sejuk mengiringi kesepianku. Angin malam turut membelai lembut rambutku. Menemaniku yang tengah sendiri menatap indahnya bumi. Sebagai teman paling setia dikesendirianku dalam ketidakadilan ini.
“Oh Tuhan, kapan semuanya akan berubah?” tanyaku dalam pengharapan.
Tiba-tiba pintu kamarku diketuk dengan cukup pelan.
“pasti bi Imah.” Tebakku
“iya, sebentar!” sahutku sembari berjalan dari serambi kamar.
“Maaf non, waktunya makan malam. Yang lain sudah ngumpul dibawah.” Ucap Bi Imah saat pintu kamarku terbuka.
“ok bi Dera juga udah lapeer banget.” Candaku padanya.
Bi Imah adalah seseorang yang merawatku sejak lahir. Bagiku, ia sudah seperti Ibu kandungku. Dirumahku, hanya Bi Imah yang peduli dengan keadaanku. Disaat aku sakit, hanya ia yang selalu repot menyiapkan obat, hanya ia yang selalu tahu betapa sedihnya aku disaat nilai raportku jauh dari nilai kak Dara. Hanya ia yang tahu betapa aku ingin seperti kak Dara, saudara kembarku.
Biarkan Aku yang Pergi“wah ada ayam bakar nih. Heem maknyus” ucapku seraya menduduki kursi favoritku.
“dasar gak sopan…” sindir Ayah padaku.
“makanya, jangan nyerocos aja dong jadi cewek.” Timpal kakakku, Virgo.
“iya Dera, kamu duduk dulu baru ngomong, kan ada Papa sama Mama disini. Jadi sopan dikit Ra.” Tambah Kak Dara.
“iya Dera, betul tuh kata Dara. Contoh dia.” Tambah Ibu lagi.
“ok, aku pergi. Silahkan makan!!” ucapku dengan sinis.
Akupun bergegas naik menuju kamarku tanpa sedikitpun menyentuh makanan disana. Padahal sebenarnya maagku kambuh dan rasanya sangat perih. Tapi lebih perih lagi disaat aku tak pernah mendapatkan kasih sayang dari semua orang yang aku sayangi.
Matahari menjelma masuk kedalam kamarku yang pemiliknya masih tertidur lelap. Hingga aku terbangun karena silaunya sinar yang menerpa mataku.
“humh, udah pagi to” ucapku pada diri sendiri,
Aku bergegas mandi dan memakai pakaian sekolahku. Dengan aksesoris biru yang lengkap. Pagi ini, aku tak ingin sarapan. Aku hanya mengunjungi Bi Imah yang ternyata sedang menyiapkan bekal untukku.
“makasih ya Bi, Dera sayang Bibi.” Ucapku dengan tulus padanya
“iya non, Bibi juga sayangg banget sama non Dera, semangat ya Non sekolahnya.” Sahut bi Imah menyemangati.
Setibanya disekolah, aku segera menuju ruangan tempatku ulangan. Jadwal hari ini adalah matematika dan bahasa inggris. Pelajaran menghitung yang sangat menyebalkan untukku. Karena aku tak seperti kak Dara yang jago menghitung. Dugaanku tepat, soal kali ini susahnya minta ampun. Hingga kertas ulanganku hampir tak terisi. Namun kalau bahasa inggris, inilah kehebatanku. Semua soal dapat kukerjakan dengan mudah. Karena sejak kecil aku sudah sangat hebat berbahasa inggris. Seperti Om Frans dan Tante Siska yang semasa di Jakarta sangat menyayangiku jauh lebih besar dari orang tua kandungku. Namun kini mereka telah pindah ke Amerika dengan anaknya, Dimas.
Waktu seakan berjalan dengan sungguh cepat, kini saatnya pembagian hasil belajar siswa. Kebetulan, aku dan kak Dera berbeda kelas dan sekolah. Kalau aku masih berada dikelas satu SMA, sedangkan ia sudah berada dikelas dua. Semua terjadi karena aku pernah tak naik kelas sewaktu disekolah dasar. Kalau kak Dara sengaja Papa sekolahkah di sekolah terfavorit di Jakarta, sedangkan aku bersekolah di SMA yang didalamnya hanyalah siswa buangan dari sekolah lain yang tidak menerima kami. Karena nilaiku tak sehebat nilai kak Dara dan Kak Virgo. Mereka memiliki IQ yang jauh lebih tinggi daripada aku.
“Pa, ambilin raport Dera ya.” Pintaku
“Papa sudah janji sama Dara kalau Papa yang akan mengambilkan raportnya. Kalian kan beda sekolah.” Jawab Ayahku.
“Ma, ambilin raport Dera ya!” pintaku lagi pada Mama.
“Mama udah janji sama Virgo ngambilib raportnya, dia kan sudah kelas tiga jadi harus diwakilin.” Jawab Mama.
“oh gitu ya.” Balasku dengan kecewa.
Aku hanya bisa menangis sendirian didalam kamar. Tidak ada satu orangpun yang mau mengambilkan raportku. Jalan terakhir adalah Bi Imah. Dan tentu saja ia sangat mau mengambilkan raportku.
“Gimana bi hasilnya?” tanyaku dengan penasaran
“Non Dera juara 1 non.” Ucap bi Imah dengan semangat.
“hah? Beneran bi?” sahutku tak kalah semangat.
Ternyata usahaku tak sia-sia, akhirnya aku bisa menyamai prestasi kak Dara.
Setibanya dirumah, semua orang yang sedang tertawa ria melihat hasil belajar kak Dara dan kak Virgo menjadi terdiam disaat kedatanganku dan Bi Imah.
“gimana hasilnya Ra?, pasti jelek.” Ucap kak Virgo menyindirku.
“gak ko, aku juara 1.” Ucapku dengan semangat.
“ah, juara 1 disekolahmu pasti juara terakhir dikelas Dara.” Ledek Ayah padaku.
Aku kecewa, benar-benar kecewa karena semua prestasi yang kuraih tak penah dihargai sama sekali. Dengan kecewa aku berlari menuju kamarku, kuratapi semua ketidakadilan ini. Aku tidak keluar kamar selama dua haripun tak ada yang peduli. Semua orang dirumah hanya sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, tak terkecuali Bi Imah yang hampir setiap jam membujukku untuk keluar. Maagku kambuh, rasanya teramat perih dari yang biasanya.
“oh Tuhan, kuatkan aku!” pintaku
Dihari ketiga aksi diamku dikamar, tiba-tiba rumahku terdengar sebuah suara yang sangat kukenal. Ternyata hari ini, keluarga Om Frans sudah tiba di Jakarta untuk berlibur bersama keluarga kami.
“Dimas? Aku merindukanmu.” Ucapku dengan tertunduk lesu dikamar.
Aku keluar kamar untuk menemuinya, namun ternyata ia sudah berubah dan tak peduli lagi padaku. Semuanya benar-benar berubah, dan kini janjinya ia ingkari untuk menemuiku. Penantianku sia-sia, semua orang telah membenciku dan menjauhiku. Aku sendirian dirumah, bi Imah pulang kekampung karena anaknya sakit. Sedangkan yang lain sedang makan malam dihotel. Dan aku? Tertinggal disini.
Aku hanya makan dan terus memasukkan roti berselai srikaya kemulutku. Sedangkan yang lain asyik berbincang-bincang dengan topic kak Dara dan Dimas. Yang aku tahu, mereka terus membanggakan dua orang yang berprestasi tersebut. Hingga Om Frans dan Tante Siska juga turut berubah padaku. Semua orang mengucilkanku disini. Sesudah sarapan pagiku habis, aku segera pamit menuju taman belakang yang ternyata disana ada kak Dara dan seseorang yang sangat aku sayangi, kak Dimas. Disana, aku sedang melihatnya memberikan setangkai mawar pada kak Dara. Ternyata mereka sudah jadian dan aku tahu, bahwa kak Dimas telah melupakanku.
Akhirnya, hari yang telah lama kunantikan tiba juga. Hari ini, pertandingan karateku akan berlangsung. Namun sayang, semua orang yang kusayang tak ada yang mau hadir disini. Semuanya memilih hadir dilomba kak Dara, olimoiade sains. Walau sedikit kecewa, akan kubuktikan bahwa aku adalah Dera yang hebat. Keinginanku terwujud, aku menang dan meraih juara satu dipertandingan karate nasional yang diadakan di Jakarta.
“kita panggil, juara nasional karate tahun ini. Alderaya Zivanna dari Jakarta.” Panggil pembawa acara.
Dengan diiringi tepuk tangan meriah, ku naiki podium kebesaranku, dan kurasakan aku sangat dihargai disini.
Setibanya dirumah, kuletakkan foto keberhasilanku diruang tamu, namun disaat kedatangan kak Dara dan yang lainnya, kulihat kemurungan disana. Dan setelah melihat foto keberhasilanku, kak Dara malah menangis dan berlari menuju kamarnya.
“kamu sengaja meledek Dara?” Tanya Papa dengan sinis.
“gak pa! maksud Papa apa sih?” tanyaku tak mengerti.
“Dara kalah sedangkan kamu menyombongkan diri dengan memajang fotomu diruang ini. kamu tahu kan bahwa diruang ini hanya foto-foto keberhasilan Dara yang boleh menempatinya.” Jawab Papa yang membuatku sangat kecewa.
“Lepas Fotomu!” ucap Mama dengan agak ketus padaku.
Kulepas foto yg sgt aku harapkan menjadi penghubung agar keluargaku menyanjungku. Sebuah harapan yg sejak dulu selalu ku inginkan. Karena aku selalu iri di setiap kak Dara dipuji dan disanjung oleh papa dan mama, serta semua tamu yg pernah berkunjung ke rumahku. Skrg pertanyaan terbesarku adalah,
“apakah aku anak kandungmu Ma? Pa?”
Pertanyaan yang tak pernah terjawab oleh lisan, namun terjawab oleh perbuatan mereka padaku. Seorang anak yg selalu tersingkirkan oleh ketidakadilan.
Hari demi hari terus berganti, dan semenjak itu pula kak Dara menjadi seseorang yg terpuruk. Aku bisa merasakan perasaannya yg tertekan karena ia kalah di olimpiade. Yg kutahu, saudara kembarku ini terlihat lemah dr yg biasanya.
“Udahlah kak, gak ada gunanya ditangisin terus.” Ucapku menyemangati.
“udahlah Ra, kamu senang kan ngeliat aku kaya gini? Kamu senang kan ngeliat aku kalah?” jawabnya dg menangis.
“gak ka, gak. Aku gak pernah ada niatan kaya gitu.” Sahutku.
“udahlah, pergi kamu dari kamarku, pergi…” ucapnya terpotong krn akhirnya ia terjatuh tepat di depanku.
“Pa, Ma, tolong kak Dara. Kak Dara pingsan Pa!” beritahuku
“apa? Kamu apain sih dia?” Tanya Papa sinis padaku.
“aku, aku gak ada ngapa-ngapain dia pa.” sahutku dg menyembunyikan kesakitanku.
“pasti penyakitnya kambuh lagi pa, ayo cepat kita bawa ke rumah sakit.” Ucapku pada Papa.
Hari ini tepat seminggu sblm ulang tahunku dg kak Dara. Aku takut kehilangannya, saudara kembarku yg sgt aku sayangi. Dokter bilang bahwa ginjalnya sdh benar-benar rusak. Yg aku tahu, kini ginjalnya hny satu stlh 1 th yg lalu satu ginjalnya sdh diangkat. Sedangkan aku masih mempunyai dua ginjal. “hanya saudara kembarnya yg ginjalnya cocok dg Dara. Jadi usahakan dg secepat mungkin diadakan pencangkokan ginjal Pak” beritahu dokter pd Papa.
Stlh itu, aku menjadi sasaran semua orang yg menyayangi kak Dara. Semuanya memintaku utk mendonorkan satu ginjalku padanya.  Namun aku menolaknya, karna Niatku memang sdh bulat bahwa aku akan mendonorkan ginjalku pd kak Dara, tapi aku tak ingin ada yang tahu semuanya. Krn aku tdk mau mereka akan menyayangiku krn bersimpati denganku yg telah memberikan satu ginjal pada saudaraku. Aku hny ingin kasih sayang tulus dr mereka, entahlah bgmn caranya agar aku mendapatkannya.