Tampilkan postingan dengan label Renungan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Renungan. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 17 Desember 2016

Doa Qunut Nazilah untuk Aleppo

BREAKING NEWS: Aleppo Yang Terkepung Diambang Kiamat!!!

Serangan besar-besaran rezim yang dimulai sejak 26 November sembari diiringi oleh pembomam masif oleh Rusia, telah membunuh ratusan jiwa, menghancurkan fasilitas medis, menutupi jalan-jalan dengan reruntuhan, semua fasilitas publik didalamnya telah hancur.

Sejak Juni tahun ini kondisi di kota Aleppo bagian timur yang direbut mujahidin pada tahun 2012, telah jatuh kedalam kepungan rezim, sejak itu kondisi sangat memprihatinkan, pembantaian massal, pemboman, tiadanya obat-obatan, sampai banyak yang meninggal karena tiada obat-obatan bagi yang sakit dan terluka. Memasuki musim dingin, tidak ada lagi makanan dan kayu bakar untuk dipergunakan, semua telah habis, dan kondisi ini memuncak dengan majunya tentara rezim dalam hari-hari terakhir ini.

Berbagai pesan kesedihan telah dikirim dari dalam Aleppo kepada dunia luar, seorang ibu sampai berkata "Wahai kaum muslimin, aku cium tanganmu, karena Allah, bantulah kami, bebaskan kami..."

Saudara-saudara kita di Aleppo, sedang sekarat meminta pertolongan kepada kita kaum muslimin dan kepada setiap manusia yang hidup di bumi ini, karena sebentar lagi mungkin kita tidak akan mendengar apapun lagi tentang mereka, sebentar lagi mungkin mereka akan menghadapi akhir yang mengerikan, segala penderitaan mereka akan berakhir dengan kematian mereka.. laa hawla walaa quwwata illa billah..

kita bisa mengambil kesempatan untuk menolong mereka sebelum terlambat, sebelum suara-suara parau itu hilang. kita harus tunjukan bahwa kita bersama saudara-saudara kita di Aleppo, kita tidak melupakan mereka. Ini adalah kesempatan membela saudara kita kaum muslimin dengan apapun yang bisa kita berikan dan lakukan.

Saudara kita Bilal abd. Karim (Jurnalis Muslim) masih menyisakan satu berita yg katanya bisa jadi ini adalah berita terakhir kami dari Aleppo.

Harapan terakhir Bilal:

"Semoga Allah mempertemukan kita kembali..."

KONDISI TERAKHIR ALEPPO:

Wilayah yang tersisa dari Aleppo timur hanya 8 km persegi, 100.000 jiwa muslim saling berhimpitan didalamnya. Aleppo akan menjadi ajang pembantaian massal terbesar di dekade ini

Dalam hadits disebutkan bahwa ada seorang wanita dimasukkan ke neraka hanya karena ia membiarkan seekor kucing mati. Maka bagaimana dengan kita yang membiarkan kaum muslimin mati terkepung, terluka dan  kelaparan akibat perbuatan kaum kafir!?

Bahkan tentara rezim Syi'ah dengan terang-terangan telah mengancam akan memperkosa setiap wanita muslimah yang tersisa di dalam Aleppo.

Semoga kita punya jawaban di hadapan Allah kelak jika ditanya apa yang telah kita perbuat untuk saudara-saudari kita di Aleppo yang sedang menanti kiamat.

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
#savealeppo #prayforaleppo #helpaleppo

Hasbunallah wa nikmal wakiil ....
Oh Allah Ampuni kami atas ketidak kuasaan kami menolong mereka Saudara kami.

Doa Qunut Nazilah untuk Aleppo

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ، فَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ.

“Ya Allah, ampunilah dosa kaum muslimin laki-laki dan perempuan, mukmin laki-laki dan perempuan, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, dekat dan mengabulkan doa-doa, wahai Dzat yang memenuhi segala kebutuhan.”

رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا، رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا، رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ، وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا، أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.

“Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami karena kelupaan dan kesalahan kami. Rabb kami, Rabb kami janganlah Engkau beri kami beban sebagaimana beban yang Engkau beri kepada para pendahulu kami. Rabb kami, janganlah engkau pikulkan kepada kami apa-apa yang tidak kami sanggupi. Maafkanlah kami, ampunilah kami, sayangilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap orang-orang kafir.”

اللَّهُمَّ عَلَيْكَ بِبَشَّارِ الْأَسَدِ وَأَعْوَانِهِ الْمُعْتَدِيْنَ، الَّذِيْنَ قَتَلُوْا إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ فِيْ حَلَبٍ خَاصَّةً، وَفِيْ سُوْرِيَا عَامَّةً.

“Ya Allah turunkanlah hukuman-Mu pada Bashar Asad dan para penolongnya yang telah melakukan kezhaliman dengan membunuh saudara-saudara kami kaum muslimin di Aleppo khususnya, dan di Suriah umumnya.”

اللَّهُمَّ عَلَيْكَ بِهِمْ فَإِنَّهُمْ لاَ يُعْجِزُونَكَ، اللَّهُمَّ شَتِّتْ شَمْلَهُمْ، وَفَرِّقْ جَمْعَهُمْ، وَاجْعَلِ الدَّائِرَةَ عَلَيْهِمْ.

“Ya Allah hukumlah mereka, sesungguhnya mereka tak mampu melemahkan-Mu. Ya Allah cerai beraikan mereka, porak porandakan kesatuan mereka, dan turunkanlah balasan-Mu atas mereka.”

اللَّهُمَّ أَحْصِهِمْ عَدَداً، وَاقْتُلْهُمْ بَدَداً، وَلاَ تُغَادِرْ مِنْهُمْ أَحَداً.

“Ya Allah kumpulkanlah dan binasakanlah mereka dan jangalah Engkau sisakan seorang pun dari mereka.”

اللَّهُمَّ أَنْزِلْ عَلَيْهِمْ وَعَلىَ مَنْ عَاوَنَهُمْ بَأْسَكَ الَّذِي لاَ يُرَدُّ عَنِ الْقَوْمِ الظَّالِمِيْنَ.

“Ya Allah turunkanlah atas mereka dan semua pihak yang membantu mereka balasan-Mu yang tidak dapat ditolak oleh kaum yang berbuat kezhaliman.”

اَللَّهُمَّ أَنْجِ إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ الْمُسْتَضْعَفِيْنَ فِيْ سُوْرِيَا، اَللَّهُمَّ الْطُفْ بِهِمْ وَارْحَمْهُمْ وَأَخْرِجْهُمْ مِنَ الضِّيْقِ وَالْحِصَارِ.

“Ya Allah selamatkanlah saudara-saudara kami kaum muslimin yang lemah di Suriah. Ya Allah sayangi dan kasihilah mereka dan keluarkanlah mereka dari pengepungan dan keadaan sempit yang mereka alami saat ini.”

اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْهُمُ الشُّهَدَاءَ وَاشْفِ مِنْهُمُ الْمَرْضَى وَالْجَرْحَى، اللَّهُمَّ كُنْ لَهُمْ وَلاَ تَكُنْ عَلَيْهِمْ، فَإِنَّهُ لاَ حَوْلَ لَهُمْ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِكَ

“Ya Allah terimalah syuhada mereka dan sembuhkanlah yang sakit dan terluka dari kalangan mereka. Ya Allah karuniakanlah kebaikan pada mereka dan janganlah Engkau timpakan keburukan pada mereka karena tiada daya dan kekuatan bagi mereka kecuali dengan pertolongan-Mu.”

اَللَّهُمَّ انْصُرِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِيْ سُوْرِيَا، اَللَّهُمَّ انْصُرِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِيْ فِلِسْطِيْنَ، اَللَّهُمَّ انْصُرِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِيْ الْيَمَنِ، اَللَّهُمَّ انْصُرِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِيْ أَفْرِيْقِيَا، اَللَّهُمَّ انْصُرِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِيْ أَفْغَانِسْتَانَ، اَللَّهُمَّ انْصُرِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِيْ كُلِّ بِقَاعِ الأَرْضِ.

“Ya Allah turunkanlah pertolongan-Mu pada mujahidin di Suriah. Ya Allah turunkanlah pertolongan-Mu pada mujahidin di Palestina. Ya Allah turunkanlah pertolongan-Mu pada mujahidin di Yaman. Ya Allah turunkanlah pertolongan-Mu pada mujahidin di Afrika. Ya Allah turunkanlah pertolongan-Mu pada mujahidin di Afghanistan. Ya Allah turunkanlah pertolongan-Mu pada mujahidin di seluruh permukaan bumi.”

Rabu, 11 Mei 2016

BERSEDEKAHLAH



      

BERSEDEKAHLAH....
Maha suci ALLAH SWT, DZAT yang telah membersihkan hati orang-orang beriman dari sifat angkuh dan serakah. ALLAH SWT lah yang menyelipkan ke sanubari orang beriman perasaan iba, simpati sekaligus empati kepada orang-orang yang lemah dan membutuhakan bantuan, melalui bersedekah.
Kita bersedekah TIDAK MENGHARAPKAN BALASAN dari orang yang kita bantu. Kita harus yakin ALLAH SWT lah yang akan membalas.

”Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yg luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (Yaitu) orang-orang yang MENAFKAHKAN (HARTANYA) DI WAKTU LAPANG & DI WAKTU SEMPIT, dan orang-orang yg menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. ALLAH menyukai orang-orang yang berbuat baik ”
(QS. Ali Imran : 133-134)

” Perbandingan (balasan atau pahala) bagi orang-orang yg MEMBELANJAKAN HARTANYA DI JALAN ALLAH seperti satu biji yg menumbuhkan tujuh cabang, di setiap cabang menjuntai seratus buah, dan ALLAH akan menggandakan (pahala) kepada siapa yang Dia kehendaki, dan ALLAH itu luas (pemberian-Nya) lagi sangat mengetahui ”
(QS. Al-Baqarah : 261)

”Siapa yang MEMBANTU MENYELESAIKAN KESUSAHAN SESEORANG di dunia (lebih-lebih lagi saudara sesama Muslim), ALLAH PASTI MEMBANTU MENYELESAIKAN KESUSAHANNYA DI DUNIA dan AKHIRAT ” (HR. Bukhari). .
.

share ke sahabat-sahabat tercinta..

Senin, 09 Mei 2016

Masa yang Rodanya Menggilas KEIMANAN



Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh
Dari ALI BIN ABU THOLIB Radhiallahu an hu...
Aku khawatir dengan suatu masa yang rodanya dapat menggilas KEIMANAN...
◼ Keyakinan hanya tinggal pemikiran yang tak berbekas pada perbuatan
◼ Banyak orang baik tapi tak berakal 

◼ Ada yang berakal tapi tak beriman
◼ Ada lidah yang fasih tapi berhati lalai
◼ Ada yang khusyu namun sibuk dengan Kesendirian
◼ Ada yang ahli ibadah namun mewarisi Kesombongan iblis
◼ Ada ahli maksiat rendah hati bagai sufi
◼ Ada yang banyak tertawa hingga hatinya Berkarat
◼ Ada yang banyak menangis karena kufur Nikmat
◼ Ada yang murah senyum tapi hatinya Mengumpat 

◼ Ada yang berhati tulus tapi wajahnya Cemberut 

◼ Ada yang beragama tapi tak berakhlak 

◼ Ada yang berakhlak tapi tak berTuhan 

◼ Ada penzina tampil sebagai figur 

◼ Ada yang punya ilmu tapi tak faham 

◼ Ada yang faham tapi tak menjalankan 

◼ Ada yang pintar tapi membodohi 

◼ Ada yang bodoh tapi tak tahu diri 

◼ Ada yang berlisan bijak tapi tak memberi Teladan
Lalu diantara semua ini dmana aku berada.?
#Renungan #diri

Kamis, 05 Mei 2016

 Cukup lah  اللهِ yang mengenalimu lebih dari pada orang lain.

Sahabat2ku…
Jangan tertipu
dengan usia MUDA
karena syarat Mati
TIDAK harus TUA.

Jangan terpedaya dengan
tubuh yang SEHAT
karena syarat Mati
TIDAK mesti SAKIT
 
Jangan terperdaya dengan
        Harta Kekayaaan
                sebab
    Si kaya pun tidak pernah
     menyiapkan kain kafan
             buat dirinya
      meski cuma selembar
.
      Mari Terus berbuat BAIK,
         berniat untuk BAIK,
     berkata yang BAIK-BAIK,
   Memberi nasihat yang BAIK
Meskipun TIDAK banyak orang
      yang mengenalimu dan
   Tidak suka dgn Nasihatmu

Cukup lah  اللهِ yang mengenalimu
lebih dari pada orang lain.
Jadilah bagai JANTUNG
yang tidak terlihat,
tetapi terus berdenyut
setiap saat hingga kita
terus dapat hidup, berkarya
dan menebar manfaat
 bagi sekeliling kita
sampai diberhentikan
 oleh-NYA

Minggu, 01 Mei 2016

Lebih Baik Aku yang Pergi -Part 2


Mungkin lebih baik jika aku yg pergi part 2
*siapin tisu sebelum baca*

Semuanya memintaku untuk mendonorkan satu ginjalku padanya. Niatku memang sudah bulat bahwa aku akan mendonorkan ginjalku pada kak Dara, tapi aku tak ingin ada yang tahu semuanya. Karena aku tidak mau mereka akan menyayangiku karena bersimpati denganku yang telah memberikan satu ginjal pada saudaraku. Aku hanya ingin kasih sayang tulus dari mereka, entahlah bagaimana caranya agar aku mendapatkannya.

“ah sudahlah Dera, kamu memang saudara yang kejam. Hanya menyumbangkan satu ginjal saja tidak mau. Untunglah ada seseorang yang baik hati yang mau menyumbangkannya pada Dara.” Ucap Papa
“aku kecewa sama kamu Dera, tega ya kamu sama kakak kamu sendiri.” Ucap kak Dimas dengan kecewa padaku.
“siapa yang mendonorkan ginjalnya Pa?” Tanya kak Virgo.
“entahlah, pendonor itu tidak mau diberitahu namanya. Bahkan ia memberikan ginjalnya dengan gratis pada Dara. Dia benar-benar berhati malaikat.” Puji papa
“andaikan kalian tahu kalau itu aku? Apakah aku akan diberi penghargaan yang seperti ini dari Papa?” gumamku dalam hati.

Beberapa jam sebelum operasi pencangkokan dilakukan, aku menulis sebuah surat untuk semua orang yang aku sayangi. Entahlah, aku merasa akan meninggalkan mereka semua. Rasanya, aku sudah sangat lelah dengan hidupku sendiri. Sesudah selesai ku tulis, surat itu kutitipkan pada Bi Imah. Akupun berangkat menuju rumah sakit untuk segera menjalani operasi.

@ Ruang Operasi
Ruang ini tersasa begitu menakutkan. Semua benda yang kulihat hanyalah jarum suntik dan gunting. Alat-alat yang terlihat menakutkan bagiku. Bandanku gemetar, kakiku terasa dingin dan ruangan ini terasa begitu mencekam. Aku dibawa lebih dulu keruang ini, agar tidak ada yang tahu siapa aku sebenarnya. Posisiku dan kak Dara dipisahkan oleh dinding pembatas. Hingga akhirnya aku dibius, dan kurasakan semuanya gelap.

Seminggu kemudian. . . .
“akhirnya kamu bisa pulang kerumah juga ya sayang. Mama khawatir banget sama kamu sejak kamu dioperasi. Untung ada pendonor itu.” Ucap Mamanya dengan penuh kasih sayang.

Dara tersenyum puas melihat rumah yang hampir sebulan tak ditinggalinya lagi.
“Dan Happy Brithday Dara…” ucap semua orang serentak
“Makasih ya semuanya. Aku senanggg banget. Oya, Dera mana ya Ma? Gak tau kenapa Dara kepikiran dia terus. Hari ini kan ulang tahun kami” Sahut Dara.
“iya ya? Mana dia Bi?” Tanya Ibunya pada Bi Imah
“Sebentar nyonya.” Jawab Bi Imah dengan berlari menuju kamar Dara.
Dan beberapa menit kemudian sudah tiba dengan membawa sepucuk surat.
“ini surat dari Non Dera sebelum pergi.” Beritahu Bi Imah.
“hah? Pergi Bi? Kemana?” Tanya Dimas dengan sedikit khawatir.
Walau agak heran, Ibunya pun membacanya dengan agak keras.
Untuk semua orang yang sangaaat Dera sayang
Mungkin saat kalian baca surat ini Dera gak ada lagi disini. Dera udah pergi ketempat yang saangaat jaauh. Oya, gimana kabar kak Dara? Gak sakit lagi kan? Semoga ginjalku dapat membantumu untuk meraih semua mimpi-mimpimu yang belum terwujud.
Teruntuk PAPA yang SANGAT KURINDUKAN
Gimana Pa? rumah kita udah tenang belum? Gak ada yang gak sopan lagi kan? Oh pasti gak ada dong ya? Ya iyalah, Dera si pembuat onar kan udah gak ada.
Teruntuk MAMA yang SANGAT-SANGAT KU RINDUKAN
Ma, Dera pasti akan sangat rindu dengan teddy bear pemberian Mama sepuluh tahun yang lalu. Ma, Dera kangeeen banget pelukan Mama. Dera selalu iri saat Mama hanya mencium kak Dara disaat ia tidur. Dera iri melihat Mama yang selalu menyemangati kak Dara disaat ia sedang sedih. Dera iri dengan semua perhatian yang Mama berikan pada kak Virgo dan kak Dara. Dera sangaat iri.
Teruntuk KAK VIRGO dan saudara kembarku, DARA
Gimana kak, gak ada lagi kan yang ganggu kalian belajar? Gak ada lagi kan yang nyetel music keras-keras dikamar? Pasti rumah kita tenang ya, pastinya gak akan ada lagi yang akan membuat kalian malu karena punya saudara yang bodoh bukan? Oh, pastinya. Oya, SELAMAT ULANG TAHUN YA KAK, SELAMAT MENJALANI UMURMU YANG KE-17 TAHUN. Yang mungkin takkan pernah aku rasakan.
Kalian semua harus tau, betapa AKU SANGAT MENYAYANGI KALIAN. Mungkin dengan kepergianku, semuanya akan tenang dan rumah kita menjadi tentram. Dera harap, gak aka ada lagi yang terkucilkan seperti Dera. Yang selalu menangis setiap malam. Yang selalu merindukan hangatnya kekeluargaan. Mungkin dengan kepergian ini, aku akan tahu bagaimana kalian akan mengenangku, seperti aku yang selalu mengenang kalian setiap malam dengan tangisan. . . Semoga KALIAN SEMUA BAHAGIA TANPA DERA, AAMIIN.
Salam rindu penuh tangis bahagia
Alderaya Zivanna
Semua yang mendengar menangis. Mereka bertanya-tanya pada Bi Imah dimana Dera. Namun tiba-tiba telepon rumah berbunyi..
“iya, saya Hermawan, ada apa ya?” Tanya Papanya dengan penasaran.
Dan sesaat kemudian Papanya menangis dan segera mengajak anggota keluarganya ke Rumah sakit. Dan mereka terlambat, Dera telah pergi untuk selama-lamanya. Dan menginggalkan berjuta penyesalan disetiap tangis yang jatuh. Kini, ia telah tenang dan jauh dari ketidakadilan selama hidupnya. Walau air mata tengah menangisinya yang telah pergi untuk selama-lamanya. . .

The End


*Nadia Alzahra Humaira

Jumat, 29 April 2016

Kisah Mengharukan Perjuangan Seorang Istri

Banyak Pria Menangis Setelah Membaca Ini, Kisah Mengharukan Perjuangan Seorang Istri
Ia mulai dari tidak ada apa-apanya bekerja sebagai kuli bangunan hingga akhirnya berhasil menjadi kepala bagian. Kemudian ia membentuk tim pekerja tersendiri yang akhirnya berkembang menjadi sebuah perusahaan konstruksi.
Sang istri yang mendampingi pria ini sejak kuli bangunan, semakin hari tampak semakin tua. Tubuh yang dulunya langsing, sekarang tampak kasar berotot, kulit pun tidak sehalus dulu. Dibandingkan dengan beribu wanita cantik di luar sana, ia tampak terlalu sederhana dan pendiam. Kehadirannya senantiasa mengingatkannya akan masa lalu yang sukar.
Sang suami berpikir, inilah saatnya pernikahan ini berakhir. Ia menabungkan uang sebesar 1 miliar ke dalam bank istrinya, membeli juga baginya sebuah rumah di daerah kota. Ia merasa, ia bukanlah suami yang tak berperasaan. Sekiranya ia tidak mempersiapkan bekal bagi hari tua istrinya, hatinya pun tidak tenang.
Akhirnya, ia pun mengajukan gugatan cerai kepada istrinya. Sang istri duduk berhadapan dengannya. Tanpa berbicara sepatah katapun ia mendengarkan alasan sang suami mengajukan perceraian. Tatapannya terlihat tetap teduh dan tenang.
Ketika hari sang istri pergi dari rumah pun tiba, sang suami membantunya memindahkan barang- barang menuju rumah baru yang dibelikan oleh suaminya. Demikian pernikahan yang telah dibangun selama hampir 20 tahun lebih itu pun berakhir begitu saja.
Sepanjang pagi itu, hati sang suami sungguh tidak tenang. Menjelang siang, ia pun terburu-buru kembali ke rumah tersebut. Namun ia mendapati rumah tersebut kosong, sang istri telah pergi. Di atas meja tergeletak kunci rumah, buku tabungan berisi 1 miliar rupiah dan sepucuk surat yang ditulis oleh istrinya.
Saya pamit, pulang ke rumah orang tua saya. Semua selimut telah dicuci bersih, dijemur di bawah matahari, kusimpan di dalam kamar belakang, lemari sebelah kiri. Jangan lupa memakainya ketika cuaca mulai dingin.
Sepatu kulitmu telah kurawat semua, nanti bila akhirnya mulai ada yang rusak, bawa ke toko sepatu di sudut jalan untuk diperbaiki. Kemejamu kugantung pada lemari baju sebelah atas, kaos kaki, ikat pinggang kutaruh di dalam laci kecil di sebelah bawah.
Setelah aku pergi, jangan lupa meminum obat dengan teratur. Lambungmu sering bermasalah. Aku telah menitip teman membelikan obat cukup banyak untuk persediaanmu selama setengah tahun.
Oh ya, kamu sering sekali keluar rumah tanpa membawa kunci, jadi aku mencetak 1 set kunci serta kutitipkan pada security di lantai bawah. Semisalnya kamu lupa lagi membawa kunci, ambil saja padanya.
Ingat tutup pintu dan jendela sebelum pagi-pagi berangkat kerja, kalau tidak, air hujan dapat masuk merusak lantai rumah. Aku juga membuatkan pangsit. Kutaruh di dapur. Sepulang dari kantor, kamu dapat memasaknya sendiri.
Tulisannya jelek, sukar dibaca. Namun setiap huruf bagaikan selongsong peluru berisikan cinta tulus, yang ditembakkan menghujam jauh ke dalaman ulu hatinya.
Ia memandang setiap pangsit yang terbungkus rapi. Ia teringat 20 tahun yang lalu ketika ia masih menjadi seorang kuli bangunan, teringat suara istrinya memotong sayur, mempersiapkan pangsit di dapur, teringat betapa suara itu bagikan melodi yang indah dan betapa bahagianya ia pada saat itu.
Ia pun tiba-tiba teringat janji yang diucapkannya saat itu: "Saya harus memberi kebahagiaan bagi istri saya..." Detik itu juga ia berlari secepat kilat segera menyalakan mobilnya.
Setengah jam kemudian, dengan bersimbah keringat, akhirnya ia menemukan istrinya di dalam kereta. Dengan nada marah ia berkata, "Kamu mau ke mana? Sepagian aku letih di kantor, pulang ke rumah sesuap nasi pun tak dapat kutelan. Begitu caranya kamu jadi istri? Keterlaluan! Cepat ikut aku pulang!"
Mata sang istri berkaca-kaca, dengan taat ia pun berdiri mengikuti sang suami dari belakang. Mereka pun pulang. Perlahan, air mata sang istri berubah menjadi senyum bahagia.
Ia tidak mengetahui bahwa sang suami yang berjalan di depannya telah menangis sedemikian rupa. Dalam perjalanan sang suami berlari dari rumah ke stasiun kereta, ia begitu takut. Ia takut tidak berhasil menemukan istrinya, ia sangat takut kehilangan dia.
Ia menyesali dirinya mengapa dirinya begitu bodoh hingga hendak mengusir wanita yang begitu ia cintai. Kehidupan pernikahan selama 20 tahun ini ternyata telah mengikat erat-erat mereka berdua menjadi satu.
Kekayaan yang sebenarnya bukanlah terletak pada angka di dalam buku tabungan, melainkan terletak pada senyuman bahagia pada wajah anda.
Silahkan KLIK & SHARE jika dirasa bermanfaat.....

Rabu, 27 April 2016

Agar ALLAH memelukmu...


Bersabarlah, pelukan Allah terasa semakin erat.
Sudah tau kan bahwa sabar itu ilmu tingkat tinggi?
Belajarnya setiap hari,
Latihannya setiap saat,
Ujiannya sering mendadak,
Sekolahnya seumur hidup.
Saya pun tak yakin dapat tetap istiqomah bersabar terus menerus.
Godaan tak berujung, letupan emosi sering kali menang.
Tapi saya tau Allah tak menyukainya.
Saya mengerti Allah merindukan hambanya yang terus bersabar tanpa jeda.
Gesekan dengan sesama, orangtua, bahkan yang lebih muda tak pernah ada habisnya.
Senantiasa mengajak kita untuk memenangkan gesekan itu.
Padahal jelas-jelas Allah memerintahkan untuk bersabar, hindari perdebatan.
Allah menyukai ketenangan, tenangkan jiwa.
Musibah datang bergantian, sakit hati sering kali menghiasi hari-hari.
Seakan-akan menyuruh kita untuk membalas rasa sakit yang terasa suatu saat nanti.
Tapi sekali lagi Allah menyukai perdamaian, damaikan hati.
Mengunggu pekerjaan, menanti jodoh, menunggu kepastian selalu menjadi harapan terbesar.
Seakan mengajak kita untuk bergerak secepat mungkin tanpa melihat dampaknya.
Sekali lagi Allah menyukai keistiqomahan, istiqomahkan langkah menuju kebaikan. Semua akan berbalas.
Percayalah, orang sabar tak akan pernah dikecewakan Allah.
Allah tidak menyuruh kita memikirkan jalan keluar dari liku-liku hidup, Allah hanya meminta kita SABAR dan SHOLAT.
Rasakan, semakin sabarnya kita semakin Allah mendekap kita erat. Buktinya siapa? Nabi Muhammad Shollallahu'alaihi wa sallam .

Senin, 25 April 2016

Kisah kebaikan anak SD dan nenek penjual kue

Kisah kebaikan anak SD dan nenek penjual kue

Nyesek hati ini saat membaca kisah ini,,,,,masyaallah
Belajarlah dri ank kecil ini,,,,
Tak tahan air mataku menetes … Sesudah jumatan aku masih duduk di teras mesjid di salah satu kompleks sekolah. Jamaah mesjid sudah sepi, bubar masing-masing dengan kesibukannya.
Seorang nenek tua menawarkan dagangannya, kue traditional. Satu plastik harganya lima ribu rupiah. Aku sebetulnya tidak berminat, tetapi karena kasihan aku beli satu plastik.
Si nenek penjual kue terlihat letih dan duduk di teras mesjid tak jauh dariku. Kulihat masih banyak dagangannya. Tak lama kulihat seorang anak lelaki dari komplek sekolah itu mendatangi si nenek. Aku perkirakan bocah itu baru murid kelas satu atau dua.
Dialognya dengan si nenek jelas terdengar dari tempat aku duduk.
“Berapa harganya Nek?”
“Satu plastik kue Lima ribu, nak”, jawab si nenek.
Anak kecil itu mengeluarkan uang lima puluh ribuan dari kantongnya dan berkata :
“Saya beli 10 plastik, ini uangnya, tapi buat Nenek aja kuenya kan bisa dijual lagi.”
Si nenek jelas sekali terlihat berbinar2 matanya :
“Ya Allah terima ksh bnyk Nak. Alhamdulillah ya Allah kabulkan doa saya utk beli obat cucu yg lagi sakit.” Si nenek langsung jalan.
Refleks aku panggil anak lelaki itu.
“Siapa namamu ? Kelas berapa?”
“Nama saya Radit, kelas 2, pak”, jawabnya sopan.
“Uang jajan kamu sehari lima puluh ribu?'”
” Oh .. tidak Pak, saya dikasih uang jajan sama papa sepuluh ribu sehari. Tapi saya tidak pernah jajan, karena saya juga bawa bekal makanan dari rumah.”
“Jadi yang kamu kasih ke nenek tadi tabungan uang jajan kamu sejak hari senin?”, tanyaku semakin tertarik.
“Betul Pak, jadi setiap jumat saya bisa sedekah Lima puluh ribu rupiah. Dan sesudah itu saya selalu berdoa agar Allah berikan pahalanya untuk ibu saya yang sudah meninggal. Saya pernah mendengar ceramah ada seorang ibu yang Allah ampuni dan selamatkan dari api neraka karena anaknya bersedekah sepotong roti, Pak”, anak SD itu berbicara dengan fasihnya.
Aku pegang bahu anak itu :
” Sejak kapan ibumu meninggal, Radit?”
“Ketika saya masih TK, pak”
Tak terasa air mataku menetes :
“Hatimu jauh lebih mulia dari aku Radit, ini aku ganti uang kamu yg Lima puluh ribu tadi ya…”, kataku sambil menyerahkan selembar uang lima puluh ribuan ke tangannya.
Tapi dengan sopan Radit menolaknya dan berkata :
“Terima kasih banyak, Pak… Tapi untuk keperluan bapak aja, saya masih anak kecil tidak punya tanggungan… Tapi bapa punya keluarga…. Saya pamit balik ke kelas Pak”.
Radit menyalami tanganku dan menciumnya.
“Allah menjagamu, nak ..”, jawabku lirih.
Aku pun beranjak pergi, tidak jauh dari situ kulihat si nenek penjual kue ada di sebuah apotik. Bergegas aku kesana, kulihat si nenek akan membayar obat yang dibelinya.
Aku bertanya kepada kasir berapa harga obatnya. Kasir menjawab : ” Empat puluh ribu rupiah..”
Aku serahkan uang yang ditolak anak tadi ke kasir : ” Ini saya yang bayar… Kembaliannya berikan kepada si nenek ini..”
“Ya Allah.. Pak…”
Belum sempat si nenek berterima kasih, aku sudah bergegas meninggalkan apotik… Aku bergegas menuju Pandeglang menyusul teman-teman yang sedang keliling dakwah disana.
Dalam hati aku berdoa semoga Allah terima sedekahku dan ampuni kedua orang tuaku serta putri tercintaku yang sudah pergi mendahuluiku kembali kepada Allah.
Sahabat ada kalanya seorang ank lebih jujur dri pada orang dewasa,ajrkan lha ank2 kita dri dini lagi,,agar di kemudian hari kita orang tua menuai hasilnya dri kebaikan si anak!,,,,,,,
Silahkan KLIK & SHARE jika dirasa bermanfaat.....

Sabtu, 23 April 2016

Kisah 70.000 Malaikat menghalangi matahari

Sabtu,  23 April 2016



Kisah 70.000 Malaikat menghalangi matahari
Ad sebuah cerita yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik RA Disuatu pagi Rasulullah SAW berbarengan dengan sahabatnya Anas bin Malik RA saksikan satu keanehan. Bagaimana tidak, matahari terlihat sekian redup dan kurang bersinar seperti umumnya.
Selang beberapa saat Rasulullah SAW dihampiri oleh Malaikat Jibril.
Lantas Rasulullah SAW kemukakan pertanyaan pada Malaikat Jibril : “Wahai Jibril, mengapa Matahari pagi ini terbit dalam keadaan redup? Walaupun sesungguhnya tak mendung? ”
“Ya Rasulullah, Matahari ini tampak redup karena demikian banyak sayap sebagian malaikat yang menghalanginya. ” jawab Malaikat Jibril.
Rasulullah SAW kemukakan pertanyaan lagi : “Wahai Jibril, berapakah jumlah Malaikat yang menghalangi matahari saat ini? ” “Ya Rasulullah, 70 ribu Malaikat. ” jawab Malaikat Jibril.
Rasulullah SAW kemukakan pertanyaan lagi : “Apa sangkanya yang menjadikan Malaikat menutupi Matahari? ”
Lantas Malaikat Jibril menjawab : “Ketahuilah wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah SWT sudah mengutus 70 ribu Malaikat supaya membacakan shalawat pada satu di antara umatmu. ”
“Siapakah dia, wahai Jibril? ” ajukan pertanyaan Rasulullah SAW.
“Dialah Muawiyah…!!! ”jawab Malaikat Jibril.
Rasulullah SAW kemukakan pertanyaan lagi : “Apa yang telah ditangani oleh Muawiyah hingga saat ia wafat dapatkan kemuliaan yang sekian mengagumkan ini? ”
Malaikat Jibril menjawab : “Ketahuilah wahai Rasulullah, sebenarnya Muawiyah itu semasa hidupnya banyak membaca Surat Al‐Ikhlas di saat malam, siang, pagi, saat duduk, saat jalan, waktu berdiri, bahkan juga dalam tiap-tiap keadaan selalu membaca Surat Al‐Ikhlas. ”
Malaikat Jibril melanjutkan penuturannya : “Dari itu Allah SWT mengutus sebagian 70 ribu malaikat untuk membacakan shalawat pada umatmu yang bernama Muawiyah itu. ”
Subhanallah, sungguh besar kekuasaan Allah SWT Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Silahkan LIKE & SHARE jika dirasa bermanfaat.....

Selasa, 05 April 2016

Karena Rezeki hanyalah "Hak Pakai", bukan "Hak Milik"

Aku melihat hidup orang lain begitu nikmat. Ternyata ia hanya menutupi kekurangannya tanpa berkeluh kesah...

Aku melihat hidup teman-temanku tak ada duka dan kepedihan. Ternyata ia hanya pandai menutupi dengan mensyukuri...

Aku melihat hidup saudaraku tenang tanpa ujian. Ternyata ia begitu menikmati badai ujian dalam kehidupannya...

Aku melihat hidup sahabatku begitu sempurna. Ternyata ia hanya berbahagia "menjadi apa adanya"...

Aku melihat hidup tetanggaku beruntung. Ternyata ia selalu tunduk pada Alloh untuk bergantung...

Maka aku merasa tidak perlu iri hati dengan rezeki orang lain...
Mungkin aku tak tahu dimana rezekiku... Tapi rejekiku tahu dimana diriku...

Dari langit yang ditinggikan, lautan biru yg luas, bumi yg dihamparkan dan gunung yg ditegakkan, Alloh telah memerintahkannya menuju kepadaku...

Allah yang Maha pengasih menjamin rezekiku, sejak 9 bulan 10 hari aku dalam kandungan ibuku...

Amatlah keliru bila berkeyakinan rezeki dimaknai dari hasil bekerja...
Karena bekerja adalah ibadah, sedang rezeki itu urusan-Nya...

Melalaikan kebenaran demi menghawatirkan apa yang dijamin-Nya, adalah kekeliruan berganda...

Manusia membanting tulang, demi angka simpanan gaji, yang mungkin esok akan ditinggal mati...

Mereka lupa bahwa hakekat rezeki bukan apa yang tertulis dalam angka, tapi apa yang telah dinikmatinya...

Rejeki tak selalu terletak pada pekerjaan kita, Sang Pencipta menaruh berkat sekehendak-Nya...
Ikhtiar itu perbuatan...
Rezeki itu kejutan...

Dan yang tidak boleh dilupakan, tiap hakekat rezeki akan ditanya kelak...
"Darimana dan digunakan untuk apa"...
Karena rezeki hanyalah "Hak Pakai", bukan "Hak Milik"...
Jangan lupa tugas kita utk selalu menjadi penebar manfaat bagi: sesama manusia, alam tetumbuhan, binatang/hewan.


# Grup Perindu Ramadhan Keluarga (PERAK 2016)

Minggu, 03 April 2016

SYUKURI APA YANG ADA

SEKALI LAGI… SYUKURI APA YANG ADA
Syaikh Ali Mustafa Thanthawi -rahimahullah-mengatakan:
Tak seorangpun di dunia ini melainkan pernah bertemu dengan orang yang kondisinya lebih baik atau lebih buruk dirinya.
Bila engkau miskin, pasti ada yang jauh lebih miskin darimu.
Bila engkau sakit, pasti ada yang sakitnya jauh lebih parah darimu.
Lalu mengapa engkau lebih sering mengarahkan kepala ke atas untuk memandang orang-orang yang kondisinya lebih baik darimu, ketimbang mengarahkannya ke bawah, agar engkau melihat orang yang kondisinya jauh lebih sulit darimu..?
Bila engkau tau bahwa ada orang yang bisa meraih harta dan kedudukan yang belum bisa kau raih. Padahal bila ditinjau dari aspek kecerdasan, pengetahuan serta kepribadian, levelnya jauh berada dibawahmu. Mengapa engkau tidak mengingat bahwa ternyata ada orang yang levelnya berada di diatasmu atau semisal denganmu dalam hal kecerdasan dan pengetahuan namun dia tidak pernah bisa meraih sebagian dari apa yang sudah engkau raih…?
Falsafah rizki itu sangat sulit untuk dimengerti. Tengoklah kehidupan manusia. Diantara mereka ada para penyelam yang Allah jadikan roti (kehidupannya) berserta segenap keluarga tersimpan jauh di dasar lautan. Mereka takkan bisa meraihnya hingga mereka mau menyelam ke dasar lautan yang dalam.
Ada juga para pilot yang Allah jadikan roti (kehidupannya) berada di atas awan, sehingga mereka tidak mungkin mendapatkannya hingga mereka mau terbang tinggi ke angkasa.
Ada juga yang roti (kehidupannya) tersembunyi di dalam bebatuan yang sangat keras, dimana mereka tidak bisa mendapatkannya kecuali dengan memecah batu-batu itu.
Ada pula orang-orang yang rezeki mereka berada di bawah gorong-gorong air yang kotor, atau di tempat-tempat penambangan yang dalam, dimana wajah mentari dan cahaya siang tak dapat dilihat.
Ada orang yang mendapatkan bagian rezekinya dengan tangan, kaki, lisan dan otaknya. Ada juga yang tidak bisa meraihnya kecuali den mempertaruhkan nyawa dan menghadapkan diri kepada kematian, seperti halnya para pemain sirkus yang selalu saja diburu kematian. Kalau ia tidak mendapati rizkinya dengan cara jatuh bertumpuh di atas kepala, ia mendapatinya ketika berada di antara taring-taring singa atau di bawah kaki-kaki gajah.
Maka bersyukurlah kepada Allah, karena Dia telah menjadikan rezekimu berada di atas meja kerjamu. Kau bisa mendapatkannya sambil duduk di atas kursi. Bersyukurlah karena Dia tidak menjadikan rezekimu berada di puncak-puncak gunung yang tinggi, atau di dasar lautan yang dalam, juga tidak harus berhadapan dengan singa maupun macan.
Beliau juga mengatakan:
Dengan gaji yang sedikit engkau bisa menjadi orang yang paling bahagia, asalkan engkau cerdas mengelola keuanganmu dan ridho terhadap pembagian Robb-mu.
(Syekh Ali Musthafa Thanthawi dalam risalah Ma’a An-Naas hal: 78-79)
_________________
Madinah 14-05-1436 H
ACT El Gharantaly

Kamis, 31 Maret 2016

CARA MENGHADAPI MUSIBAH DAN MASALAH



Dalam Islam, tingkatan menghadapi musibah dan masalah:

1. Marah (tidak terima)
2. Menahan diri/bersabar (hati mungkin masih tidak terima, tetapi menahan diri)
3. Ridha (hati menerima dan lapang dada)
4. BERSYUKUR karena penghapus dosa dan meningkatkan derajat

Ini sebagaimana dijelaskan oleh syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah

“Manusia ketika tejadi musibah ada 4 keadaan: [1]Marah, [ 2] Bersabar [3] Ridha [4] Bersyukur. Inilah keadaan manusia ketika terjadinya
musibah.”

Kami Mendapatkan sharing tulisan yang bagus (semoga Allah memberikan kebaikan yang banyak kepada penulisnya):

Orang konyol buat masalah…
Orang kerdil memperbesar masalah….
Orang biasa membicarakan masalah….
Orang besar mengatasi masalah…..
Orang bijak bersyukur dengan
masalah….
Orang kreatif melihat peluang dari masalah….
Orang bertaqwa naik derajat karena masalah….

Jadi, ga ada masalah dengan “masalah”….
Masalahnya, bagaimana cara kita menyikapi “masalah”….
Karena hakikatnya, hidup itu rangkaian “masalah” demi “masalah”.

So, Jadikanlah “MASALAH” sebagai “Masa mengenal Allah”.
[selesai kutipan]

Demikianlah ajaran Islam. Mengajarkan bijak menghadapi masalah bahkan bersyukur.

Cobaan dan musibah itu selalu datang dan niat Allah adalah agar membersihkan dosa-dosa kita ketika kita bijak menyikapinya, berkhusnudzan bahkan bisa bersyukur. .
Sehingga bisa jadi kita menghadap Allah tanpa dosa sama sekali

Nabi shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda,

“Cobaan akan selalu menimpa seorang mukmin dan mukminah, baik pada dirinya, pada anaknya maupun pada hartanya, sehingga ia bertemu dengan Allah tanpa dosa sedikitpun.” (Hr.Ahmad)

Melihat besarnya keutamaan tersebut, pada hari kiamat nanti, banyak orang yang berandai-andai jika mereka ditimpakan musibah di dunia sehingga menghapus dosa-dosa mereka dan diberikan pahala kesabaran.

”Manusia pada hari kiamat menginginkan kulitnya dipotong-potong dengan gunting ketika di dunia, karena mereka melihat betapa besarnya pahala orang-orang yang tertimpa cobaan di dunia.” (Hr.Baihaqi)

Demikian semoga bermanfaat


Selasa, 29 Maret 2016

MAHALNYA NERAKA, MURAHNYA SURGA

MAHALNYA NERAKA, MURAHNYA SURGA
Neraka mahal, surga murah, loket ke neraka penuh sesak, banyak manusia antri. Rebut - rebutan, cakar-cakaran, takut tidak kebagian kursi. Tiket ke neraka mahal.
Harus merogoh kantong berjuta-juta, untuk dapat ikut berjalan ke sana.
❥ Maksiat itu mahal,
❥ Judi itu mahal,
❥ Zina itu mahal,
❥ Korupsi itu mahal,
❥ Dusta itu mahal.
Tetap saja orang-orang berbondong menuju neraka.
Jalan ke surga sunyi sepi.
Jalannya lebar, mulus dan bersih.
Tiketnya murah, tak perlu keluar uang banyak.
Loketnya bersih, ada AC, pelayannya ramah.
Tapi mengapa amat sedikit yang antri di loket ini?
❥ Puasa itu murah.
❥ Shalat itu murah.
❥ Sedekah itu murah.
❥ Senyum itu murah.
❥ Jujur itu murah.
Ternyata Nafsu telah memutar balik semua tatapan.
Yang buruk terlihat indah.
Yang baik terlihat sukar.
Ditempat ini aku baru sadar bahwa jalan ke syurga sepi.
Jalan ke neraka ramai.
Semoga menjadi renungan kita bersama.
Betapa sering terlupanya kita.
Selalu menuruti hawa nafsu, meninggalkan air kesejukan surga dan lebih tertarik pada panasnya neraka yang hanya membuat kita semakin haus dahaga,
Naudzubillah...
Semoga tulisan ini dapat memberikan hikmah, baik kepada penyampai maupun kepada pembaca.
Silahkan Klik Like dan Bagikan di halamanmu agar kamu dan teman-temanmu senantiasa istiqomah dan bisa meningkatkan ketakwaannya kepada ALLAH SWT.
Ya ALLAH...
✔ Muliakanlah orang yang membaca status ini
✔ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
✔ Lapangkanlah hatinya
✔ Bahagiakanlah keluarganya
✔ Luaskan rezekinya seluas lautan
✔ Mudahkan segala urusannya
✔ Kabulkan cita-citanya
✔ Jauhkan dari segala Musibah
✔ Jauhkan dari segala Penyakit,Fitnah,Prasangka Keji,Berkata Kasar dan Mungkar.
✔ Dan dekatkanlah jodohnya untuk orang yang
membaca dan membagikan status ini.
Aamiin ya Rabbal'alamin........





Silahkan KLIK&SHARE jika dirasa bermanfaat.....

Minggu, 27 Maret 2016

SIFAT ORANG YANG BERILMU

SIFAT ORANG BERILMU

Sering terjadi pada sebagian pencari ilmu penyakit sombong, merasa dirinya paling shalih dan menganggap orang lain semuanya di bawahnya. Kemudian merasa diri paling dekat dengan Allah dan dicintai-Nya, sedangkan yang lain dianggap orang-orang yang jauh dan tidak dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan biasanya, pada puncaknya dia merasa dosa-dosanya diampuni, sedangkan dosa orang lain tidak akan diampuni.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya dahulu di kalangan Bani Israil ada dua orang yang bersaudara. Salah satunya seorang pendosa, sedangkan yang lainnya seorang yang rajin beribadah. Dan bahwasanya sang ahli ibadah selalu melihat saudaranya bergelimang dosa, maka ia berkata: “Kurangilah!” Pada suatu hari ia mendapatinya dalam keadaan berdosa, maka ia berkata: “Kurangilah!” Berkata si pendosa: “Biarkanlah antara aku dan Rabb-ku! Apakah engkau diutus untuk menjadi penjagaku?” Sang ahli ibadah berkata: “Demi Allah, Allah tidak akan mengampunimu!” Atau: “Demi Allah, Allah tidak akan memasukkanmu ke dalam surga!” Dicabutlah ruh kedua orang tersebut dan dikumpulkan di sisi Allah. Maka Allah berfirman kepada ahli ibadah: “Apakah engkau mengetahui tentang Aku? Ataukah engkau merasa memiliki apa yang ada di tangan-Ku?” Dan Allah berkata kepada si pendosa: “Pergilah engkau dan masuklah ke surga dengan rahmat-Ku!” Dan berkata kepada ahli ibadah: “Bawalah ia ke dalam neraka!” (HR. Ahmad dan Abu Dawud, Syaikh Al-Albani dalam Shahih Jami’ ash-Shaghir)

Hendaknya kita jangan menyucikan diri sendiri, mengangap hebat. Karena ini semua hanyalah anugrah saja dari Allah.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, “Maka janganlah kamu menganggap dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui siapa orang yang bertakwa.” (QS. An-Najm: 32)

Semoga ilmu yang kita miliki membuat kita jauh dari sifat sombong, dan bukannya kita berpenyakit sombong karena ilmu yang dimiliki.

Minggu, 13 Maret 2016

The Death of Heart (Kematian Hati)


Tanda kematian hati adalah sering meninggalkan sholat fardhu, sering bergunjing, sering berbuat maksiat banyak ketawa, banyak tidur, banyak makan, banyak berbual kosong dan sering menghina org2 yg soleh ... bacalah Al Fatihah utk hati yg sedang kosong.
#kematianhati #kematian #hati #katabijak #nasehat #selfreminder #renungan #instaquote #instagram #sunnah #ittiba #muslim #muslimah #amalan #dunia #akherat


Jumat, 11 Maret 2016

Akhlak Rasulullah


#Mari_Kita_Renungkan !!!
Sudahkah kita mencontoh akhlaq Rasulullah ?


Senin, 07 Maret 2016

Akhir Zaman

Kita hidup di akhir zaman...

dimana nilai-nilai syariat islam sudah mulai terabaikan...

dimana muda mudi lebih mengutamakan perkembangan zaman...

mengikuti zaman yang serba canggih dan berkecukupan...
namun melupakan Dzat yang telah menciptakan...

kita hidup di akhir zaman...
dimana muda mudi selalu mengingat hari lahir...
tetapi justru tak pernah tersentuh akan perihal hari akhir...

dimana muda mudi lebih senang menjadi budak dunia...
lebih bangga menjadi pujian manusia dibandingkan dengan Sang Pencipta...

kita hidup di akhir zaman...
dimana berpakaian tak mengenal aturan...
membuka aurat menjadi hal yang tak dipermasalahkan...

bahkan... terkadang ada yang membanggakan...
padahal, Allah Ta'ala telah memerintahkan untuk menutup aurat sesuai dengan tuntunan...

kita hidup di akhir zaman...
dimana sholat diabaikan...
al-qur'an dijadikan pajangan...
kajian & sunnah-sunnah ditinggalkan...

astaghfirullah...
duhai saudaraku...

mari memperbaiki diri...
mengingat hari akhir...
mengingat mati
mengingat segala sesuatu yang kita lakukan akan dipertanggungjawabkan kelak di akhirat...

duhai saudaraku...
mari saling mengingatkan menuju kebaikan...

Allahul musta'an.

Silahkan KLIK&SHARE jika dirasa bermanfaat.....


Jumat, 19 Februari 2016

3 X 7 = 27 ?


Suatu hari, 2 murid menghdp GURU. Mereka bertengkar hebat & nyaris beradu fisik.
Ke dua nya berdebat ttg hitungan 3x7.
Murid pandai mengatakan 21,
Murid bodoh bersikukuh mengatakan 27.
Murid bodoh menantang murid pandai utk meminta GURU sbg Jurinya utk mengetahui siapa yg benar diantara mereka , sambil si bodoh mengatakan : "Jika sy yg benar 3 x 7 = 27 maka engkau hrs mau di cambuk 10 kali oleh GURU, tapi jika kamu yg benar ( 3x7=21 ) maka sy bersedia utk memenggal kepala sy sendiri ha ha ha ....." demikian si bodoh menantang dgn sangat yakin dgn pendapatnya
"Katakan GURU, mana yg benar ?"
tanya murid bodoh
Ternyata GURU memvonis cambuk 10x bagi murid yg pandai (orang yg menjwb 21).
Si murid pandai protes keras!!
GURU menjwb:
"Hukuman ini bkn utk hasil hitunganmu,tp utk KETIDAK ARIFANmu yg mau2nya berdebat dgn org bodoh yg tdk tau kalo 3x7 adalah 21"
Guru melanjutkan : "Lebih baik melihatmu dicambuk & menjadi ARIF drpd GURU hrs melihat 1 nyawa terbuang sia2!"
Pesan Moral,
Jika kita sibuk mmperdebatkan sesuatu yg tak berguna
berarti kita juga sama salahnya atau bahkan lbh salah drpd org yg memulai perdebatan,
sebab dgn sadar kita membuang waktu & energi utk hal yg tdk perlu.
Bukankah kita sering mengalaminya?
Bisa terjadi dgn pasangan hidup, rekan kerja, tetangga/kolega, bahkan anggota Dewan..hehe
Berdebat atau bertengkar utk hal yg tdk ada gunanya,hanya
akan menguras energi percuma.
Ada saatnya kita diam utk menghindari perdebatan atau pertengkaran yg sia2.
Diam bkn berarti kalah, bukan?
Memang tdk mudah,
tapl janganlah sekali2 berdebat dgn org bodoh yg tidak menguasai permasalahan.
"MERUPAKAN SUATU KEARIFAN BAGI ORG YG BISA KONTROL DIRI & HINDARI KEMARAHAN ATAS SUATU KEBODOHAN !!


Rabu, 17 Februari 2016

Seperti Anak Panah

Seperti Anak Panah,

Dimundurkan Untuk Melesat Ke Depan

Pernahkah kamu mengalami suatu keadaan yang membuat hidupmu seperti ditarik mundur, jauh dari harapan?

Pernahkah kamu melihat orang-orang yang dulunya berapi-api tiba-tiba seperti kehilangan semangat bahkan lenyap dari peredaran?

Pernahkan kamu melihat atau bahkan merasakan bahwa orang-orang yang pernah kau lihat (atau bahkan dirimu sendiri) mengalami kemunduran itu, lalu tiba-tiba melesat cepat ke depan dan meraih banyak hasil?

Kita seperti anak panah di tangan Allah..! Ada masa-masa anak panah itu melesat cepat terlepas dari busurnya menuju sasaran yang dimaksudkan

Ada masanya anak-anak panah itu harus istirahat dalam kantong-Nya. Namun di saat yang diperlukan, anak panah itu akan dipasang dalam busur-Nya ditarik kebelakang.. Sejauh mungkin untuk mencapai suatu sasaran

Semakin jauh tarikannya, semakin jauh pula jarak yang akan ditempuh. Semakin panjang rentang busur menarik ancang-ancang, makin cepat pula anak panah itu melesat

Jadi

Jika kau seperti dalam keadaan yang mundur, bersabarlah : Mungkin Allah tengah meletakkanmu di busur-Nya. Menarikmu jauh-jauh ke belakang, agar di saat kau dilepaskan, kau memiliki daya dorong yang kuat untuk mencapai sasaran. Dan jika kau melihat seorang teman seperti tengah mengalami kemunduran, jangan buru-buru menghakimi dengan mengatakan “Apinya telah padam” atau.. “Jangan-jangan dia ada dosa..”

Jadilah teman yang baik, yang mendampingi di saat temanmu sedang “dimundurkan” karena dengan demikian kau ikut menjaganya agar tidak sampai putus asa dan terkulai

Kamu, aku, dia, mereka, kita… adalah anak-anak panah ditangan Allah..! Hidup untuk mencapai suatu sasaran yang sudah ditetapkan

Tetaplah semangat, tetaplah bersabar, tetaplah tekun dalam kebenaran, dan senantiasa ISTIQOMAH dan tetaplah berdoa memohon kepada Allah, niscaya Allah akan memberi lebih dari yg kita mohon


Selasa, 16 Februari 2016

Di atas Langit Masih ada Langit

"Ingat ! Diatas Langit Masih Ada Langit "
BESI itu kuat , API mampu
Meleburkannya .
API itu kuat , AIR mampu
Memadamkannya .
AIR itu kuat , AWAN mampu
Menyerapnya .
AWAN itu kuat , tapi ANGIN
Mampu menolaknya .
ANGIN itu kuat , tapi BUKIT
Mampu menghalangi'nya
BUKIT itu kuat , tapi MANUSIA
Mampu menghancurkan'nya
MANUSIA itu kuat , tapi NAFSU
Mampu menundukkan'nya
NAFSU itu kuat , tapi IMAN
Mampu mengalahkan'nya
Tapi bila IMAN KUAT tiada apa
Yang mampu mengalahkannya
Ya ALLAH .. Kuatkan IMAN kami di
Mana saja kami berada . Aamiin :)