Tampilkan postingan dengan label inspirasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label inspirasi. Tampilkan semua postingan

Jumat, 27 Mei 2016

Rahasia Orang Tua Zaman Dulu

Assalamu'alaikum......

🌻 Zaman dulu kala orang tua kita tidak mengenal yang namanya parenting, tidak bingung dengan sistem pendidikan, metodologi dan sebagainya. Namun banyak menghasilkan anak-anak yang hebat

🌻 Rahasia mereka adalah intensifnya interaksi mereka dengan Allah, mereka banyak berdo'a di sujud-sujud sholat malam mereka, mendo'akan anak dengan khusyu, kalau punya hajat mereka banyak sedekah, kalau anak ujianpun mereka puasa.

🌻 Jika kita mau sesuatu kita dekatin yang punya barang itu. Kita tahu bahwa dunia ini seluruhnya milik Allah. Maka kalau kita punya perlu terhadap dunia, ya seharusnyalah kita dekati yang punya dunia; ALLAH.

🌻 Ini juga menjawab pertanyaan kenapa kalau butuh apa-apa saya nyaraninnya perbanyak do'a, perbanyak ngaji, perbanyak puasa, perbanyak sedekah.

🌻 Mengenai ketawakalan, adalah bagaimana kita menyerahkan segala keperluan kita kepada Allah, usaha kita adalah bagaimana memenuhi hak Allah. Kalau kita memenuhi hakNya, insya Allah, Allah yang datang pada kita memberi dunia

🌻 Jika kita memasrahkan urusan kita kepada Allah, apalagi untuk urusan anak kita. Kita pasrahkan, percayakan anak kita kepada Allah!

🌻 Kita malah lebih percaya pada makhluk, pada gurunya, pada kepala sekolahnya, mau dikasih materi apa, sistem apa, yang penting berangkat saya antar pulang saya jemput.

🌻 Kita kurang dekat dengan Allah, jarang berdo'a menitipkan anak kita pada Allah. Jangan-jangan anak kita masih terjaga sampai hari ini hanya karena do'a di sholat malamnya nenek dan kakeknya.

🌻 Kita harus mencontoh sikap nabi Ibrahim terhadap anak dalam surat Ibrahim,14 : 39-41
1. Bersyukur dan memuji Allah atas karunia anak yang begitu besar
2. Percaya bahwa Allah Maha Mendengar dan mengijabah do'a
3. Senantiasa berdo'a untuk anak dan cucu agar selalu taat pada Allah, salah satunya adalah agar mereka termasuk orang-orang yang tetap mendirikan sholat
4. Berdo'a mohon ampun atas dosa diri sendiri, dosa orang tua dan semua orang yang beriman pada hari penghisaban

🌻 Saatnya kita memperbaiki diri seperti apa kualitas diri kita. Sudahkah semua jasad kita, kita bersihkan dari hal-hal yang buruk.

🌻 Lisan kita sering ghibah, membicarakan keburukan orang, menghina, bicara kotor, lisan itulah yang kita pakai untuk memanggil, berbicara dengan anak kita.

🌻 Wajarlah jika ketika dipanggil anak kita sulit sekali merespon. Bukan, bukan telinga anak kita yang rusak, tapi frekuensi lisan kita yang tidak punya kekuatan, tidak pas.

🌻 Mari setel ulang frekuensi jasad kita dengan mendekatkan diri pada Allah. Sehingga apa yang kita bicara seakan-akan Allah yang mengatakan, tangan kita ketika memegang, seakan-akan Allah yang menyentuh, mata kita ketika melihat, seolah Allah yang memandang, kaki kita ketika berjalan, seolah-olah Allah yang melangkah.

🌻 Jangan menyibukan diri dengan orang-orang yang suka dzolim terhadap diri kita. Biarkan saja. Kita sibukan diri kita dengan mendekatkan diri padaNya. Biarkan mereka yang berhadapan dengan Allah. Maka Allah akan menjadikan mereka saling bermusuhan antar sesamanya, dan mengeluarkan kita dalam pertempuran tersebut dengan aman.

🌻 Anak kita hari ini dari kecil adalah anak-anak "digital native". Anak-anak yang sudah otomatis bisa ngotak-ngatik gadget. Kenapa? Karena ibu bapaknya juga semenjak dia di kandungan sudah pada megang HP.

🌻 Kalau mau anak kita menjadi "Qur'an native", ayo ibu bapak, semenjak anak di kandungan kita pegang Al-Qur'an!!

🌻 Semoga kita semua terus belajar mendekatkan diri dengan Allah. Ayah ngajak ibu sholat, ibu bangunin anak sholat, ayah ibu anak bareng-bareng tilawah. Insya Allah di tengah-tengah mereka hadir malaikat.

🌻 Ayah berdo'a, ibu mengaminkan. Ibu berdo'a ayah mengaminkan. Insya Allah do'anya naik di upload ke server pusat, maka Allah akan men-download keperluan kita dengan berlimpah.

🌻 Wallahu'alam...

Sekilas yang bisa dicatat dari ceramah Ustadz Yusuf Mansur.

Jumat, 13 Mei 2016

TIPS ANTI GALAU






 Pernah mengalami perasaan galau ataupun bete ? Saat itu menimpa dirimu, hal-hal yang menyenangkan juga akan tertutup dengan badmoodmu, semua hal di hari itu akan terasa salah, walaupun hanya hal kecil...Tidak mau bukan?

Berikut ini ada beberapa tips untuk "menjinakkan" perasaan tersebut, yang dapat membuat pengalaman badmood temen-temen menjadi indah penuh warna. :ceramah 

  1. Bersih Bersih Diri

    Kalau sedang galau, marah, ataupun sedih coba lihatlah ke cermin, bisa aja mukamu jadi gak karuan, acak-acakan, kusam, berminyak, berjerawat, tubuhmu gak keurus, berkeringat, lengket, panas (berlebihan ndak sih?he3...ya setidaknya mengalami salah satunya) . Maka dari itu, ayuuk ke kamar mandi, sikat gigi, cuci muka pake sabun muka, mandi pake busa yang banyak sekaligus keramas. Setelah selesai pasti suegeeer dan itu membantu untuk me-refresh-kan pikiranmu.   

  1. Wudhu-Sholat-Do’a-Ngaji

    Kalau dirimu lagi marah, sedih, dan bingung, boleh banget dan justru disarankan untuk melaksanakan yang ini...cepet-cepet ambil air wudhu, dengan air mengenai wajah dan kepalamu, pasti adem...muka dan kepala adem tapi kok pikiran ikut adem yach...? itu salah satu manfaat berwudhu. Sholat sambil nangis juga boleh kok, trus berdo’a...berdo’a dan curhat sama Allah itu akan memberikan ketenangan, rasa plong. Allah itu tempat curhat yang paling setia, paling aman, paling terjaga kerahasiaannya...dan permintaanmu suatu saat akan dikabulkan, kalau tak dikabulkan berarti Allah akan menggantikannya dengan yang lebih baik. Mungkin Allah memberi bukan sesuai dengan keinginanmu tapi sesuai kebutuhanmu.Habiskan waktu untuk membaca Al-qur'an, buku tausiyah, ceramah dari ustadz-ustadz....itu akan sangat membantu menyadarkanmu bahwa dirimu itu berharga, harus bersyukur karena masih diberi nafas, ikhlas dalam menjalani semuanya, pertolongan Allah pasti akan datang untukmu dan bisa move on lagi...

  1. Menangis

    Menangis, mengeluarkan air mata, meluapkan isi gejolak jiwa. Menangis identik dengan perempuan tapi laki-laki juga boleh menangis lhoh tapi usahakan di saat dirimu sendiri atau disamping orang yang kamu percaya. Keluarkan isi hatimu dengan air mata..hatimu akan merasa lega, otak mulai bisa diajak berpikir lagi untuk memperbaiki semuanya. Tapi efeknya matamu akan sembab...tapi kompres aja dengan air dingin, es, atau menempelkan sendok yang telah di masukkan dalam air es...cess...

  1. Makan Makanan favorit

    Misalnya aja coklat. Coklat mengandung zat theobromin yang memberikan efek tenang pada syaraf. Tapi hati-hati yang bertipe tubuh gampang gemuk...sebenarnya bukan coklatnya yang bikin gemuk tapi kandungan gula dan susu di dalamnya. Jadi ingat dengan anggapan kalo minum es bisa bikin gemuk, itu salah bukan esnya yang bikin gemuk tapi zat gula yang terkandung dalam minuman tersebut...misal kalo minum es pasti disertai kandungan gula, misal sirup. Es buah pasti ada gula dan susunya juga kan?...*jadi ingat diskusiku dengan salah satu guru biologi SMA di Kalimantan...Minum es saat hamil bisa menyebabkan janin dalam kandungan berukuran besar. Kenapa bayi yang baru lahir di Kalimantan rata-rata lebih besar daripada di Jawa? Kalimantan adalah daerah ekuator otomatis daerahnya panas, dan itu memicu orang-orang di sana mengkonsumsi es karena kesegarannya tidak terkecuali ibu-ibu hamil. Minum es biasa dengan dicampur tetek bengek yang bikin emmmm...ngeces...dengan kandungan gula segitu dan pengkonsumsian dalam jumlah banyak pastilah janinnya besar. Di kalimantan bayi berbobot 3-4,5 kg lebih itu dah biasa...kalo di jawa itu ukuran bayi yang sangat besar, karena biasanya 2,7-3 kg. Loooooh malah ngelantur :malu

  1. Update , bergabung, dan berbagi Status motivasi di jejaring sosial

    Jejaring sosial sekarang sudah banyak. Dan pastinya hanya sedikit darimu yang tidak mempunyai akun di jejaring sosial misal facebook, twitter, whatsap, Line, BBM, dll. Kalo lagi galau jangan update status yang juga galau melulu. Cobalah update status yang meningkatkan motivasimu dan siapa tahu bisa menolong orang-orang yang lagi galau termotivasi dari membaca statusmu. Minimal status yang intinya “Ya Sudahlah, yang lalu biarkanlah berlalu dan bersyukur dengan apa yang masih kita punya”. Bisa juga dengan bergabung dengan group-group yang memberikan tausyiah, kata-kata motivasi dan inspiratif, hal yang lucu-lucu, itu akan membantu mengembalikan mood bagusmu. Dan juga jangan lupa untuk berbagi...dengan harapan teman-teman yang sedang mengalami hal serupa bisa terbantu. *Kok jadi ingat sms gokil dari sahabat mudaku, Desi, saat aku menghapus sms-sms di hpku yang mulai penuh.
Tips melatih kesabaran:

    1. Ngitung beras sekarung sebutir-sebutir
    2. Ngecat tembok rumah pakai gabus rokok
    3. Gali sumur pakai sendok makan
    4. Nimba air pake keranjang
    5. Ngebangunin polisi tidur di jalan
    6. Ngosongin bak mandi yang penuh airnya pakai sedotan
    7. Makan bubur pakai sumpit
    8. Gelitikin mayat sampai ketawa
    9. Mompa ban mobil pakai mulut
    10. Nguras air laut
    11. Bersihin areng sampai berwarna putih
    12. Potong rumput lapangan sepak bola pakai pemotong kuku
    13. Tebang kayu pakai silet
    14. Selamat mencoba, hahahaha... *mantap


  1. Relaxing

    Relaxing ini bisa dengan beberapa cara, untuk para cewek misal ke salon untuk potong rambut, itu akan membuatmu lebih fresh...dan terbukti lhoh...tapi ingat bagi yang sudah mempunyai pasangan, silakan minta ijin dulu...he3, keramas, creambath, facial , luluran, dan spa akan membuat otot-otot yang tegang akan menjadi rilek setelah dipijat dan tubuh menjadi segar kembali. Untuk para perempuan aku sarankan untuk ke salon yang khusus perempuan (No Man Area!) jadi lebih aman dan sekarang salon-salon seperti itu sudah mulai bertebaran.

  1. Berdiri->duduk->baring->pergi

    Saat sedang marah jika dirimu dalam keadaan berdiri maka duduklah, jika duduk tidak bisa meredam amarahmu maka berbaringlah, jika berbaring tidak bisa meredam amarahmu maka pergilah dari tempat itu.

  1. Tidur

    Cara lain untuk meredam semua gejolak jiwa adalah tidur. Sudah tak usah dipikirkan lagi...tidurlah. besok dirimu akan bangun dengan pikiran fresh. Kemudian mulailah berpikir lagi...ingat lagunya Bondan & Fade 2 Black yang liriknya seperti ini
“ Tidurlah matahariku, tinggalkan masa harimu, jika malam datang, dinginkan jiwa ini...tidurlah oh sayang, esok pasti kan lebih baik lagi”

  1. Berendam

    Ini pengalaman dari teman, saat dia marah dan sudah di ubun-ubun, dia berusaha meredamnya dengan berendam di bak mandi selama 2 jam. Dengan begitu akan merasa dingin. Tapi ini tidak berlaku padaku...pernah ku coba dengan duduk di bawah pancuran di kamar mandi selama setengah jam, eh malah demam. Nggak lagi-lagi dech...:D. Bagaimana kalo berendamnya di kolam renang? Selain mendinginkan otak dan memperbaiki mood sekalian olahraga. Sehatkan...? :D. Tapi untuk aku yang notabene gak bisa berenang? Gak masalah berendam aja di situ...tapi jangan yang dalam yaa...:D sekalian belajar berenang tapi usahakan bawa teman kalo ndak ada ya berenangnya di kolam renang yang rame, kalau terjadi apa-apa akan ada yang nolongin...:D

  1. Jalan-jalan di tempat favorit dan shopping

    Pergilah ke tempat-tempat favoritmu, atau hanya sekedar berjalan kaki sendirian ke warung tapi ambil rute yang paling jauh. Berjalan perlahan dan menikmati setiap langkah...berharap di setiap langkah itu kegalauan jiwamu akan tertinggal bersamanya. Shopping adalah salah satu cara ngilangin stress yang mujarab, tapi lihat budget dulu yaa...jangan setelah shopping malah tambah stress gara-gara isi doku ludes...he3

  1. Curhat

    Selain pada Allah, curhatlah pada orang yang kamu percaya...keluarkan yang ada dipikiranmu dengan suara...tapi perlu diingat yang kamu jadikan tempat curhat ini juga manusia yang tak luput dari rasa yang sama yang mungkin sedang melandamu...(klo aku sering bilang sama yang menjadi tempat curhatku kayak gini...”Mbak kalau aku lagi kayak gini biarkan aja...gak usah ditanggepin, gak usah didengarkan, aku cuman ingin mengungkapkan isi pikiranku, biarkan saja, yang penting isi hatiku bisa keluar, plong” unikkan? :D

  1. Merusak barang

    Boleh aja sih merusak barang, dengan di banting, dipatahkan, disobek-sobek, melepaskan energi negatif, tapi ingat jangan barang-barang yang mahal....bisa tekor, :D. banting aja barang yang dari gabus, patahkan saja bolpen yang sudah habis tintanya, dan menyobek-nyobek kertas bekas pakai.

  1. Dengerin musik

    Yang pasti musik yang happy, rancak, atau yang slow tapi menumbuhkan motivasi bagi diri. Misal lagunya Christina Aguillera yang berjudul Beautifull. Bagi cewek merasa diri sendiri itu cantik adalah penting. Dengan begitu kita akan mencintai diri sendiri dan merasa bertanggungjawab pada kesehatan dan kecantikan diri. Buat apa bersedih, merusak diri...? Diri kita, tubuh kita, dan kehidupan kita adalah anugerah dari Allah yang harus kita jaga. Penahkah kamu lihat orang-orang yang mempunyai tubuh, jiwa, dan kehidupan yang tidak lebih baik dari kita? orang cacat, orang gila, pengemis dan gelandangan. Bersyukurlah sahabat... Bersyukur adalah cara simpel untuk kita bahagia.

  1. Melakukan hobi

    Misalnya mengungkapkan perasaan dengan menulis atau menggambar. Menulis apa saja, menggambar apa saja...sediakan saja buku gambar atau kertas hvs. Atau tuangkan di kompi-mu. Olahraga, memancing, dll.

    Jadi ingat salah satu walikota di Amerika dengan penduduk yang sangat kecil jumlahnya. Pemilihan walikota dilaksanakan dengan cara diundi orang yang mencalonkan diri harus membayar 1 dolar untuk pendaftaran. Dia masih berusia 4 tahun, terpilih menjadi walikota karena namanya yang keluar saat undian tersebut. saat diwawancara salah satu statsiun tv dia menyarankan bahwa cacing dan lintah adalah umpan terbaik untuk memancing. #nyambungGakYaa :ehm

Hidup itu nano-nano sahabat...manis, asam, asin...jadinya ya kehidupan yang penuh rasa. Merubah asam, dan asin menjadi manis adalah hak kita. Kita pantas untuk bahagia. Semoga bermanfaat... :D





Jumat, 29 April 2016

Kisah Mengharukan Perjuangan Seorang Istri

Banyak Pria Menangis Setelah Membaca Ini, Kisah Mengharukan Perjuangan Seorang Istri
Ia mulai dari tidak ada apa-apanya bekerja sebagai kuli bangunan hingga akhirnya berhasil menjadi kepala bagian. Kemudian ia membentuk tim pekerja tersendiri yang akhirnya berkembang menjadi sebuah perusahaan konstruksi.
Sang istri yang mendampingi pria ini sejak kuli bangunan, semakin hari tampak semakin tua. Tubuh yang dulunya langsing, sekarang tampak kasar berotot, kulit pun tidak sehalus dulu. Dibandingkan dengan beribu wanita cantik di luar sana, ia tampak terlalu sederhana dan pendiam. Kehadirannya senantiasa mengingatkannya akan masa lalu yang sukar.
Sang suami berpikir, inilah saatnya pernikahan ini berakhir. Ia menabungkan uang sebesar 1 miliar ke dalam bank istrinya, membeli juga baginya sebuah rumah di daerah kota. Ia merasa, ia bukanlah suami yang tak berperasaan. Sekiranya ia tidak mempersiapkan bekal bagi hari tua istrinya, hatinya pun tidak tenang.
Akhirnya, ia pun mengajukan gugatan cerai kepada istrinya. Sang istri duduk berhadapan dengannya. Tanpa berbicara sepatah katapun ia mendengarkan alasan sang suami mengajukan perceraian. Tatapannya terlihat tetap teduh dan tenang.
Ketika hari sang istri pergi dari rumah pun tiba, sang suami membantunya memindahkan barang- barang menuju rumah baru yang dibelikan oleh suaminya. Demikian pernikahan yang telah dibangun selama hampir 20 tahun lebih itu pun berakhir begitu saja.
Sepanjang pagi itu, hati sang suami sungguh tidak tenang. Menjelang siang, ia pun terburu-buru kembali ke rumah tersebut. Namun ia mendapati rumah tersebut kosong, sang istri telah pergi. Di atas meja tergeletak kunci rumah, buku tabungan berisi 1 miliar rupiah dan sepucuk surat yang ditulis oleh istrinya.
Saya pamit, pulang ke rumah orang tua saya. Semua selimut telah dicuci bersih, dijemur di bawah matahari, kusimpan di dalam kamar belakang, lemari sebelah kiri. Jangan lupa memakainya ketika cuaca mulai dingin.
Sepatu kulitmu telah kurawat semua, nanti bila akhirnya mulai ada yang rusak, bawa ke toko sepatu di sudut jalan untuk diperbaiki. Kemejamu kugantung pada lemari baju sebelah atas, kaos kaki, ikat pinggang kutaruh di dalam laci kecil di sebelah bawah.
Setelah aku pergi, jangan lupa meminum obat dengan teratur. Lambungmu sering bermasalah. Aku telah menitip teman membelikan obat cukup banyak untuk persediaanmu selama setengah tahun.
Oh ya, kamu sering sekali keluar rumah tanpa membawa kunci, jadi aku mencetak 1 set kunci serta kutitipkan pada security di lantai bawah. Semisalnya kamu lupa lagi membawa kunci, ambil saja padanya.
Ingat tutup pintu dan jendela sebelum pagi-pagi berangkat kerja, kalau tidak, air hujan dapat masuk merusak lantai rumah. Aku juga membuatkan pangsit. Kutaruh di dapur. Sepulang dari kantor, kamu dapat memasaknya sendiri.
Tulisannya jelek, sukar dibaca. Namun setiap huruf bagaikan selongsong peluru berisikan cinta tulus, yang ditembakkan menghujam jauh ke dalaman ulu hatinya.
Ia memandang setiap pangsit yang terbungkus rapi. Ia teringat 20 tahun yang lalu ketika ia masih menjadi seorang kuli bangunan, teringat suara istrinya memotong sayur, mempersiapkan pangsit di dapur, teringat betapa suara itu bagikan melodi yang indah dan betapa bahagianya ia pada saat itu.
Ia pun tiba-tiba teringat janji yang diucapkannya saat itu: "Saya harus memberi kebahagiaan bagi istri saya..." Detik itu juga ia berlari secepat kilat segera menyalakan mobilnya.
Setengah jam kemudian, dengan bersimbah keringat, akhirnya ia menemukan istrinya di dalam kereta. Dengan nada marah ia berkata, "Kamu mau ke mana? Sepagian aku letih di kantor, pulang ke rumah sesuap nasi pun tak dapat kutelan. Begitu caranya kamu jadi istri? Keterlaluan! Cepat ikut aku pulang!"
Mata sang istri berkaca-kaca, dengan taat ia pun berdiri mengikuti sang suami dari belakang. Mereka pun pulang. Perlahan, air mata sang istri berubah menjadi senyum bahagia.
Ia tidak mengetahui bahwa sang suami yang berjalan di depannya telah menangis sedemikian rupa. Dalam perjalanan sang suami berlari dari rumah ke stasiun kereta, ia begitu takut. Ia takut tidak berhasil menemukan istrinya, ia sangat takut kehilangan dia.
Ia menyesali dirinya mengapa dirinya begitu bodoh hingga hendak mengusir wanita yang begitu ia cintai. Kehidupan pernikahan selama 20 tahun ini ternyata telah mengikat erat-erat mereka berdua menjadi satu.
Kekayaan yang sebenarnya bukanlah terletak pada angka di dalam buku tabungan, melainkan terletak pada senyuman bahagia pada wajah anda.
Silahkan KLIK & SHARE jika dirasa bermanfaat.....

Kamis, 21 April 2016

Sejarah Singkat Perjuangan RA. Kartini Semasa Hidupnya

 


Sejarah Singkat Perjuangan RA. Kartini Semasa Hidupnya

RA. Kartini lahir pada tanggal 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah. RA. Kartini dikenal sebagai wanita yang mempelopori kesetaraan derajat antara wanita dan pria di Indonesia. Hal ini dimulai ketika Kartini merasakan banyaknya diskriminasi yang terjadi antara pria dan wanita pada masa itu, dimana beberapa perempuan sama sekali tidak diperbolehkan mengenyam pendidikan. Kartini sendiri mengalami kejadian ini ketika ia tidak diperbolehkan melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi. Kartini sering berkorespondensi dengan teman-temannya di luar negeri, dan akhirnya surat-surat tersebut dikumpulkan oleh Abendanon dan diterbitkan sebagai buku dengan judul “Habis Gelap Terbitlah Terang”.


Biografi Singkat Kartini

Semasa hidupnya dimulai dengan lahirnya Kartini di keluarga priyayi. Kartini yang memiliki nama panjang Raden Adjeng Kartini ini ialah anak perempuan dari seorang patih yang kemudian diangkat menjadi bupati Jepara, Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat. Ibu dari Kartini memiliki nama M.A. Ngasirah, istri pertama dari Sosroningrat yang bekerja sebagai guru agama di salah satu sekolah di Telukawur, Jepara. Silsilah keluarga Kartini dari ayahnya, bisa dilacak terus hingga Sultan Hamengkubuwono IV, dan garis keturunan Sosroningrat sendiri bisa terus ditelusuri hingga pada masa Kerajaan Majapahit.


Sejarah Singkat Perjuangan RA. Kartini Semasa Hidupnya

Ayah Kartini sendiri awalnya hanyalah seorang wedana (sekarang pembantu Bupati) di Mayong. Pada masa itu, pihak kolonial Belanda mewajibkan siapapun yang menjadi bupati harus memiliki bangsawan sebagai istrinya, dan karena M.A. Ngasirah bukanlah seorang bangsawan, ayahnya kemudian menikah lagi dengan Radeng Adjeng Moerjam, wanita yang merupakan keturunan langsung dari Raja Madura. Pernikahan tersebut juga langsung mengangkat kedudukan ayah Kartini menjadi bupati, menggantikan ayah dari R.A. Moerjam, yaitu Tjitrowikromo.
Sejarah perjuangan RA. Kartini semasa hidupnya berawal ketika ia yang berumur 12 tahun dilarang melanjutkan studinya setelah sebelumnya bersekolah di Europese Lagere School (ELS) dimana ia juga belajar bahasa Belanda. Larangan untuk Kartini mengejar cita-cita bersekolahnya muncul dari orang yang paling dekat dengannya, yaitu ayahnya sendiri. Ayahnya bersikeras Kartini harus tinggal di rumah karena usianya sudah mencapai 12 tahun, berarti ia sudah bisa dipingit. Selama masa ia tinggal di rumah, Kartini kecil mulai menulis surat-surat kepada teman korespondensinya yang kebanyakan berasal dari Belanda, dimana ia kemudian mengenal Rosa Abendanon yang sering mendukung apapun yang direncanakan Kartini. Dari Abendanon jugalah Kartini kecil mulai sering membaca buku-buku dan koran Eropa yang menyulut api baru di dalam hati Kartini, yaitu tentang bagaimana wanita-wanita Eropa mampu berpikir sangat maju. Api tersebut menjadi semakin besar karena ia melihat perempuan-perempuan Indonesia ada pada strata sosial yang amat rendah.
Kartini juga mulai banyak membaca De Locomotief, surat kabar dari Semarang yang ada di bawah asuhan Pieter Brooshoof. Kartini juga mendapatkan leestrommel, sebuah paketan majalah yang dikirimkan oleh toko buku kepada langganan mereka yang di dalamnya terdapat majalah-majalah tentang kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Kartini kecil sering juga mengirimkan beberapa tulisan yang kemudian ia kirimkan kepada salah satu majalah wanita Belanda yang ia baca, yaitu De Hollandsche Lelie. Melalui surat-surat yang ia kirimkan, terlihat jelas bahwa Kartini selalu membaca segala hal dengan penuh perhatian sambil terkadang membuat catatan kecil, dan tak jarang juga dalam suratnya Kartini menyebut judul sebuah karangan atau hanya mengutip kalimat-kalimat yang pernah ia baca. Sebelum Kartini menginjak umur 20 tahun, ia sudah membaca buku-buku seperti De Stille Kraacht milik Louis Coperus, Max Havelaar dan Surat-Surat Cinta yang ditulis Multatuli, hasil buah pemikiran Van Eeden, roman-feminis yang dikarang oleh Nyonya Goekoop de-Jong Van Beek, dan Die Waffen Nieder yang merupakan roman anti-perang tulisan Berta Von Suttner. Semua buku-buku yang ia baca berbahasa Belanda.
Pada tanggal 12 November 1903, Kartini dipaksa menikah dengan bupati Rembang oleh orangtuanya. Bupati yang bernama K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat ini sebelumnya sudah memiliki istri, namun ternyata suaminya sangat mengerti cita-cita Kartini dan memperbolehkan Kartini membangun sebuah sekolah wanita. Selama pernikahannya, Kartini hanya memiliki satu anak yang diberi nama Soesalit Djojoadhiningrat. Kartini kemudian menghembuskan nafas terakhirnya 4 hari setelah melahirkan anak satu-satunya di usia 25 tahun.


Pemikiran dan Surat-Surat Kartini

Wafatnya Kartini tidak serta-merta mengakhiri perjuangan RA. Kartini semasa hidupnya karena salah satu temannya di Belanda, Mr. J.H. Abendanon mengumpulkan surat-surat yang dulu pernah dikirimkan oleh Kartini kepada teman-temannya di Eropa. Abendanon kemudian membukukan seluruh surat itu dan diberi nama Door Duisternis tot Licht yang jika diartikan secara harfiah berarti “Dari Kegelapan Menuju Cahaya”. Buku ini diterbitkan pada tahun 1911, dan cetakan terakhir ditambahkan sebuah surat “baru” dari Kartini.
Pemikiran-pemikiran Kartini dalam surat-suratnya tidak pernah bisa dibaca oleh beberapa orang pribumi yang tidak dapat berbahasa Belanda. Baru pada tahun 1922, Balai Pustaka menerbitkan versi translasi buku dari Abendanon yang diberi judul “Habis Gelap Terbitlah Terang: Buah Pikiran” dengan bahasa Melayu. Pada tahun 1938, salah satu sastrawan bernama Armijn Pane yang masuk dalam golongan Pujangga Baru menerbitkan versi translasinya sendiri dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang. Versi milik Pane membagi buku ini dalam lima bab untuk menunjukkan cara berpikir Kartini yang terus berubah. Beberapa translasi dalam bahasa lain juga mulai muncul, dan semua ini dilakukan agar tidak ada yang melupakan sejarah perjuangan RA. Kartini semasa hidupnya itu.
Sumber : Portal Sejarah

Surat Cinta untuk Katini

Kamis, 31 Maret 2016

CARA MENGHADAPI MUSIBAH DAN MASALAH



Dalam Islam, tingkatan menghadapi musibah dan masalah:

1. Marah (tidak terima)
2. Menahan diri/bersabar (hati mungkin masih tidak terima, tetapi menahan diri)
3. Ridha (hati menerima dan lapang dada)
4. BERSYUKUR karena penghapus dosa dan meningkatkan derajat

Ini sebagaimana dijelaskan oleh syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah

“Manusia ketika tejadi musibah ada 4 keadaan: [1]Marah, [ 2] Bersabar [3] Ridha [4] Bersyukur. Inilah keadaan manusia ketika terjadinya
musibah.”

Kami Mendapatkan sharing tulisan yang bagus (semoga Allah memberikan kebaikan yang banyak kepada penulisnya):

Orang konyol buat masalah…
Orang kerdil memperbesar masalah….
Orang biasa membicarakan masalah….
Orang besar mengatasi masalah…..
Orang bijak bersyukur dengan
masalah….
Orang kreatif melihat peluang dari masalah….
Orang bertaqwa naik derajat karena masalah….

Jadi, ga ada masalah dengan “masalah”….
Masalahnya, bagaimana cara kita menyikapi “masalah”….
Karena hakikatnya, hidup itu rangkaian “masalah” demi “masalah”.

So, Jadikanlah “MASALAH” sebagai “Masa mengenal Allah”.
[selesai kutipan]

Demikianlah ajaran Islam. Mengajarkan bijak menghadapi masalah bahkan bersyukur.

Cobaan dan musibah itu selalu datang dan niat Allah adalah agar membersihkan dosa-dosa kita ketika kita bijak menyikapinya, berkhusnudzan bahkan bisa bersyukur. .
Sehingga bisa jadi kita menghadap Allah tanpa dosa sama sekali

Nabi shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda,

“Cobaan akan selalu menimpa seorang mukmin dan mukminah, baik pada dirinya, pada anaknya maupun pada hartanya, sehingga ia bertemu dengan Allah tanpa dosa sedikitpun.” (Hr.Ahmad)

Melihat besarnya keutamaan tersebut, pada hari kiamat nanti, banyak orang yang berandai-andai jika mereka ditimpakan musibah di dunia sehingga menghapus dosa-dosa mereka dan diberikan pahala kesabaran.

”Manusia pada hari kiamat menginginkan kulitnya dipotong-potong dengan gunting ketika di dunia, karena mereka melihat betapa besarnya pahala orang-orang yang tertimpa cobaan di dunia.” (Hr.Baihaqi)

Demikian semoga bermanfaat


Sabtu, 19 Maret 2016

Ibu, Penjual Tempe

#MOTIVASI_HIDUP

Ada seorang hamba Tuhan (yang berasal dari Surabaya), yang menceritakan kejadian seorang ibu penjual tempe. Peristiwanya terjadi di sebuah desa di Jawa.

Pada suatu hari, seperti biasanya, pada saat ia akan pergi ke pasar untuk menjual tempenya, ternyata pagi itu, tempe yang terbuat dari kacang kedele itu masih belum jadi tempe alias masih setengah jadi. Ibu ini sangat sedih hatinya. Sebab jika dalam suasana hatinya yang sedih, si ibu yang memang aktif beribadah teringat akan firman Tuhan yang menyatakan bahwa Tuhan dapat melakukan perkara-perkara ajaib, bahwa bagi Tuhan tiada yang mustahil. Lalu iapun mengangkat kedua tangannya berdoa diantara beberapa batangan kedele yang masih dibungkus dengan daun pisang tersebut.

Tuhan, aku mohon kepadaMu agar kedele ini menjadi tempe, Amin. Demikian doa singkat si Ibu yang dipanjatkannya dengan sepenuh hatinya. Ia yakin dan percaya pasti Tuhan menjawab doanya. Lalu, dengan tenang ia menekan-nekan dengan ujung jarinya bungkusan bakal tempe tersebut. Dengan hati yang deg-deg-an ia Si Ibu tidak kecewa. Ia berpikir bahwa mungkin doanya kurang jelas didengar Tuhan. Lalu kembali ia mengangkat kedua tangannya berdoa diantara beberapa batangan kedele tersebut. “Tuhan, aku tahu bahwa bagiMu tiada yang mustahil. Tolonglah aku supaya hari ini aku bisa berdagang tempe karena itulah mata pencaharianku Aku mohon Tuhan jadilah ini menjadi tempeDengan berharap iapun kembali membuka sedikit bungkusan tersebut. Lalu apa yang terjadi? Dengan kaget ia melihat bahwa kacang kedele tersebut?????..

tempe tersebut masih tetap begitu!, Sementara hari semakin siang dimana pasar tentunya akan semakin ramai. Si ibu dengan tidak merasa kecewa atas doanya yang belum terkabul, merasa bahwa bagaimanapun sebagai langkah iman ia akan tetap pergi ke pasar membawa keranjang berisi barang dagangannya itu. Ia berpikir mungkin mujijat Tuhan akan terjadi di tengah perjalanan ia pergi ke pasar. Lalu iapun bersiap-siap untuk berangkat ke pasar.

Semua keperluannya untuk berjualan tempe seperti biasanya sudah disiapkannya. Sebelum beranjak dari rumahnya, ia sempatkan untuk mengangkat kedua tangannya untuk berdoa. “Tuhan, aku percaya, Engkau akan mengabulkan doaku. Sementara aku berjalan menuju pasar, Engkau akan mengadakan Mujijat buatku, Amin”. Lalu ia pun berangkat. Di sepanjang perjalanan ia tidak lupa membaca doa dalam hati.

Tidak lama kemudian sampailah ia di pasar. Dan seperti biasanya ia mengambil tempat untuk menggelar barang dagangannya. Ia yakin bahwa tempenya sekarang pasti sudah jadi. Lalu iapun membuka keranjangnya dan pelan-pelan menekan-nekan dengan jarinya bungkusan tiap bungkusan yang ada.

Perlahan ia membuka sedikit daun pembungkusnya dan melihat isinya. Apa yang terjadi? Ternyata saudara - saudara ??? tempenya benar-benar??????? belum jadi!

Si Ibu menelan ludahnya. Ia tarik napas dalam-dalam. Ia mulai kecewa pada Tuhan karena doanya tidak dikabulkan. Ia merasa Tuhan tidak adil.

Tuhan tidak kasihan kepadanya. Ia hidup hanya mengandalkan hasil menjual tempe saja. Selanjutnya, ia hanya duduk saja tanpa menggelar dagangannya karena ia tahu bahwa mana ada orang mau membeli tempe yang masih setengah jadi.

Sementara hari semakin siang dan pasar sudah mulai sepi dengan pembeli. Ia melihat dagangan teman-temannya sesama penjual tempe yang Tempenya sudah hampir habis. Rata-rata tinggal sedikit lagi tersisa.

Si ibu tertunduk lesu. Ia seperti tidak sanggup menghadapi kenyataan hidupnya hari itu. Ia hanya bisa termenung dengan rasa kecewa yang dalam. Yang ia tahu bahwa hari itu ia tidak akan mengantongi uang sepeserpun.

Tiba-tiba ia dikejutkan dengan sapaan seorang wanita. “Bu…?..! Maaf ya…, saya mau tanya. Apakah ibu menjual tempe yang belum jadi??”. Soalnya dari tadi saya sudah keliling pasar mencarinya. Seketika si ibu tadi terperangah. Ia kaget.
Sebelum ia menjawab sapaan wanita di depannya itu, dalam hati cepat-cepat ia berdoa “Tuhan?.saat ini aku tidak butuh tempe lagi. Aku tidak butuh lagi. Biarlah daganganku ini tetap seperti semula,Amin”.

Tapi kemudian, ia tidak berani menjawab wanita itu. Ia berpikir jangan-jangan selagi ia duduk-duduk termenung tadi, tempenya sudah jadi. Jadi ia sendiri saat itu dalam posisi ragu-ragu untuk menjawab ya kepada wanita itu. “Bagaimana nih ?” ia pikir. “Kalau aku katakan iya, jangan-jangan tempenya sudah jadi. Siapa tahu tadi sudah terjadi mujijat Tuhan?” Ia kembali berdoa dalam hatinya, “Ya, Tuhan, biarlah tempeku ini tidak usah jadi tempe lagi. Sudah ada orang yang kelihatannya mau beli. Tuhan tolonglah aku kali ini. Tuhan dengarkanlah doaku ini..” ujarnya berkali-kali.

Lalu, sebelum ia menjawab wanita itu, ia pun membuka sedikit daun penutupnya. Lalu??apa yang dilihatnya Saudara-Saudara….???..? Ternyata…. memang benar tempenya belum jadi Ia bersorak senang dalam hatinya. “Alhamdulillah”, katanya.

Singkat cerita wanita tersebut memborong semua dagangan si ibu itu. Sebelum wanita itu pergi, ia penasaran kenapa ada orang yang mau beli tempe yang belum jadi. Ia bertanya kepada si wanita.

Dan wanita itu mengatakan bahwa anaknya di Yogya mau tempe yang berasal dari desa itu. Berhubung tempenya akan dikirim ke Yogya jadi ia harus membeli tempe yang belum jadi, supaya agar setibanya disana, tempenya sudah jadi. Kalau Apa yang bisa kita simpulkan dari kejadian ini ?

Pertama : Kita sering memaksakan kehendak kita kepada Tuhan pada waktu kita berdoa padahal sebenarnya Tuhan lebih mengetahui apa yang kita perlukan.

Kedua : Tuhan menolong kita dengan caraNya yang sama sekali di luar perkiraan kita sebelumnya.

Ketiga : Tiada yang mustahil bagi Tuhan

Keempat: Percayalah bahwa Tuhan akan menjawab doa kita sesuai dengan rancanganNya.




Silahkan KLIK&SHARE jika dirasa bermanfaat.....

Jumat, 11 Maret 2016

Akhlak Rasulullah


#Mari_Kita_Renungkan !!!
Sudahkah kita mencontoh akhlaq Rasulullah ?


Rabu, 17 Februari 2016

Seperti Anak Panah

Seperti Anak Panah,

Dimundurkan Untuk Melesat Ke Depan

Pernahkah kamu mengalami suatu keadaan yang membuat hidupmu seperti ditarik mundur, jauh dari harapan?

Pernahkah kamu melihat orang-orang yang dulunya berapi-api tiba-tiba seperti kehilangan semangat bahkan lenyap dari peredaran?

Pernahkan kamu melihat atau bahkan merasakan bahwa orang-orang yang pernah kau lihat (atau bahkan dirimu sendiri) mengalami kemunduran itu, lalu tiba-tiba melesat cepat ke depan dan meraih banyak hasil?

Kita seperti anak panah di tangan Allah..! Ada masa-masa anak panah itu melesat cepat terlepas dari busurnya menuju sasaran yang dimaksudkan

Ada masanya anak-anak panah itu harus istirahat dalam kantong-Nya. Namun di saat yang diperlukan, anak panah itu akan dipasang dalam busur-Nya ditarik kebelakang.. Sejauh mungkin untuk mencapai suatu sasaran

Semakin jauh tarikannya, semakin jauh pula jarak yang akan ditempuh. Semakin panjang rentang busur menarik ancang-ancang, makin cepat pula anak panah itu melesat

Jadi

Jika kau seperti dalam keadaan yang mundur, bersabarlah : Mungkin Allah tengah meletakkanmu di busur-Nya. Menarikmu jauh-jauh ke belakang, agar di saat kau dilepaskan, kau memiliki daya dorong yang kuat untuk mencapai sasaran. Dan jika kau melihat seorang teman seperti tengah mengalami kemunduran, jangan buru-buru menghakimi dengan mengatakan “Apinya telah padam” atau.. “Jangan-jangan dia ada dosa..”

Jadilah teman yang baik, yang mendampingi di saat temanmu sedang “dimundurkan” karena dengan demikian kau ikut menjaganya agar tidak sampai putus asa dan terkulai

Kamu, aku, dia, mereka, kita… adalah anak-anak panah ditangan Allah..! Hidup untuk mencapai suatu sasaran yang sudah ditetapkan

Tetaplah semangat, tetaplah bersabar, tetaplah tekun dalam kebenaran, dan senantiasa ISTIQOMAH dan tetaplah berdoa memohon kepada Allah, niscaya Allah akan memberi lebih dari yg kita mohon


Sabtu, 23 Januari 2016

Ukhty...Mau sampe kapan nunggu akhi yg sempurna ?

Ukhty...
Mau sampe kapan nunggu akhi yg sempurna ?
"Engga sempurna juga sih... aku mah cuma nunggu yg biasa aja, ga neko2"
"Punya mobil biasa, jabatan biasa aja minimal dokter, lulusan minimal setara S1 di kampus yg biasa aja minimal UI, gaji biasa aja minimal 10juta perbulan lah, tampang biasa aja 11 12 sama Fedi Nuril lah ya, udah punya rumah sendiri yg biasa aja, agamanya kudu luar biasa rajin shalat jamaah ke masjid, ikut kajian rutin. Udah gitu aja"
Whaaaat ??? Biasa aja ???
Emang sih standard setiap orang beda2.
Tapi paling engga bisa bedain dong kenapa sampe sekarang masih belom dapet jodohnya juga ???
Bisa jadi... karna terlalu banyak menuntut akan kriteria calon suami tanpa memperhatikan kepantasan diri sendiri.
Setiap orang berhak punya kriteria dalam memilih pasangan.
Tapi kalo udah ada yg mau ngelamar ditolak terus karna perkara dunianya yg serba pas pasan.
Yaaaa jelas salah.
Coba renungkan lagi. Nikah itu tujuannya mau kemana ?
Kalo cuma cari yg destinasinya dunia aja mah banyaaak. Gampang dapetinnya.
Tapi sayangnya kita hidup di dunia cuma sementara aja ukh.
Destinasi kita kampung akhirat.
Jadi... kalo ada ikhwan yg melamar tapi dunianya serba pas pasan. Jangan langsung ditolak dulu.
Siapa tau dia punya bekal ke kampung akhirat yg lebih menjanjikan 
Pantaskan diri sebelum memilih :)
Silahkan KLIK & SHARE jika dirasa bermanfaat.....
#LoveIslam

Kamis, 21 Januari 2016

Menilai orang lain tergantung kepada kejernihan pikiran kita

Bismillahirrahmanirrahim..
Assalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarokatuhu..

Alkisah...
Sepasang suami istri yang masih muda menempati rumah di sebuah komplek perumahan.
Suatu pagi, sewaktu sarapan, si istri melalui jendela kaca. Ia melihat tetangganya sedang menjemur kain.

"Cuciannya kelihatan kurang bersih ya", kata sang istri.
"Sepertinya dia tidak tahu cara mencuci pakaian dengan benar, Mungkin dia perlu sabun cuci yang lebih bagus."
Suaminya menoleh, tetapi hanya diam dan tidak memberi komentar apapun.

Sejak hari itu setiap tetangganya menjemur pakaian, selalu saja sang istri memberikan komentar yang sama tentang kurang bersihnya si tetangga mencuci pakaiannya.
Seminggu berlalu, sang istri heran melihat pakaian-pakaian yang dijemur tetangganya terlihat cemerlang dan bersih, dan dia berseru kepada suaminya:
"Lihat, sepertinya dia telah belajar bagaimana mencuci dengan benar. Siapa ya kira-kira yang sudah mengajarinya? "

Sang suami berkata, "Ma, papa bangun lebih pagi hari ini dan membersihkan jendela kaca kita."
Dan begitulah kehidupan.
Apa yang kita lihat pada saat menilai orang lain tergantung kepada kejernihan pikiran (jendela) lewat mana kita memandangnya..

Jika HATI kita bersih, maka bersih pula PIKIRAN kita.
Jika PIKIRAN kita bersih, maka bersih pula PERKATAAN kita.
Jika PERKATAAN kita bersih (baik), maka bersih (baik) pula PERBUATAN kita.

Hati, pikiran, perkataan dan perbuatan kita mencerminkan hidup kita.
Maka dari itu, jaga hati, pikiran, perkataan dan perbuatan kita.
صباحكم سعيد وجمعة مباركة إن شاء الله

InsyaAllah Bermanfaat, Aamiin ya Rabbal'alamiin...